Bisnis.com, CIREBON - Penjabat Bupati Kuningan Iip Hidajat mendorong pamor kopi lokal asal Kabupaten Kuningan terus melesat.
Komoditas dari Kota Kuda masih rendah dibandingkan dari daerah lainnya di Jawa Barat.
Iip mengatakan, sebaran kopi dari Kuningan berada di wilayah Kecamatan Subang, Selajambe, Selajambe, Darma, Ciniru, Hantara, Kadugede, Cigugur, dan Cilimus.
"Perkopian di Kuningan bisa maju dan go internasional, maka untuk mencapai hal tersebut kita harus memperkuat sektor internalnya terlebih dahulu, yaitu wadah organisasi yang menaungi perkopian yaitu APEKI agar kedepan nasib kopi lokal Kuningan dapat mendunia yang juga di dukung oleh pemerintah daerah dan stakeholder lainnya," kata Iip di Kabupaten Kuningan, Rabu (13/12/2023).
Ditambahkan Iip, sebelum berlanjut ke tahap tersebut, masyarakat Kuningan harus konsisten dan mendukung kopi lokal sebagai salah satu sektor yang memperkuat produk domestik. "Hal terkecil yang harus diperhatikan agar kopi Kuningan bisa Go Internasional yaitu bagaimana masyarakat Kuningan terdahulu," kata Iip.
Komala, petani kopi di Desa Cibeureum di Kabupaten Kuningan menyebutkan, upaya menaikkan pamor kopi lokal sudah ia lakukan sejak 1994.
Baca Juga
Namun, selama hampir 20 tahun berjalan, ia tidak terlalu beruntung. Harga kopi robusta yang tidak menjanjikan, petani wajib tunduk pada mata rantai niaga, hingga proses panjang membuat jenis biji kopi ini tidak mampu bersaing.
“Kami akui sulit bersaing dengan jenis lain dari luar Kabupaten Kuningan. Kadang suka mikir, pilihan menanam kopi yang sempat diragukan banyak petani ada benarnya juga,” kata Komala.
Komala menyebutkan, ia pernah didatangi oleh tim dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon. Kedatangan tim itu untuk menjadikan wadah petani kopi Desa Cibeureum sebagai binaanya.
Menurut Komala, keberadaan Bank Indonesia untuk membantu menuntaskan permasalahan dalam kegiatan pertanian kopi. Kebiasaan memetik biji kopi secara parol (campur antara hijau dan merah) dan minimnya penerapan teknologi membuat setiap biji yang dihasilkan selalu berada di bawah standar.
Dalam pengembangan itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon memberikan berbagai program. Di antaranya, pengembangan pemasaran kopi, peningkatan kapasitas petani dan kelembagaan kelompok usaha; serta pengembangan desa wisata.
“Kami pernah ikutsertakan dalam pameran kopi berskala nasional dan internasional. Gelaran bergengsi tersebut di antaranya, Ciayumajakuning Enterpreneur, Festival Kopi Nusantara, Jakarta Coffee Week, Jawa Coffe Week, dan Ngopi Saraosna,” kata Komala.