Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat lewat Badan Pengelola Metropolitan Rebana terus berupaya menarik minat investor untuk berinvestasi di kawasan yang meliputi 7 kabupaten/kota tersebut.
Kepala BP Rebana Bernardus Djonoputro mengatakan salah satu upaya menggaet investor yang dilakukan pihaknya adalah menggelar Rebana Expo pada 9-10 November lalu di Gedung Negara, Cirebon.
“Rebana Expo berlangsung sukses,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (14/11/2023).
Sebagai upaya persiapan menggaet minat investor untuk menanamkan modal di wilayah Rebana sebagai kutub pertumbuhan dan wajah baru Jawa Barat Event Rebana Expo 2023 menurutnya sangat di apresiasi oleh stakeholder dan para investor dan dunia usaha.
“Investor hadir ke Investor Gathering setengah hari, Gala Dinner, dan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Kampus ITB Cirebon, Bendungan Cipanas, Bandara Internasional Kertajati dan Pelabuhan Patimban,” tuturnya.
Pihaknya mencatat tak kurang 100 pelaku usaha dan investor dari berbagai sektor termasuk keuangan, pengembang property, perusahaan teknologi energi terbarukan, konsultan properti dunia. Juga ada para donor multilateral, UMKM, perusahaan pelatihan Tenaga kerja, universitas, bahkan importir dan eksportir dari berbagai negara.
Baca Juga
"Sebagai event Jemput bola, kami berhasil menyambut antusiasme investor ke Rebana. Minat investasi di Airport Kertajati, Pelabuhan Patimban dan kawasan-kawasan industri sangat tinggi,” ungkapnya.
Rebana Expo 2023 juga memberi kesempatan para investor untuk berinteraksi langsung dengan para tim proyek yang ada di Kawasan Rebana Metropolitan. Mereka adalah para pemeran sentral dalam pengembangan kawasan. Mereka terdiri dari proyek kawasan industri, universitas hingga lokal SMEs.
Di antaranya, dari PT Pelabuhan Patimban Internasional, PT Suryacipta Swadaya, Kertajati Industrial Estate Majalengka, Taifa Industrial Estate, PT BIJB Aerocity Development, hingga Politeknik Manufaktur Bandung.
Bukan hanya investor. Rebana Expo pun berhasil menghadirkan Honorary Consul Austria & Hungary, Kepala Perwakilan JICA, Ketua New Zealand Indonesia Business Council, Ketua Kadin Kompartemen Italia/Eropa, Ketua Umum Apindo Jawa Barat dll.
“Ini sebuah testimoni atas semakin relevan dan pentingnya kelembagaan BP Rebana,” katanya.
Pada ajang Rebana Expo ditanda tangani tonggak penting bagi wilayah metropolitan ini antara lain bersama ITB kampus Cirebon ditanda tangani pendirian Indonesian Center for Metropolitan Studies. Selain itu ditandangani kerja sama pengembangan teknologi hijau melalui tenaga surya dengan Xurya.
Bernie juga mengungkapkan, mlai tahun depan Wilayah Rebana sebagai Kesatuan ekonomi 7 kota kabupaten yang sinergiestik akan memiliki Sustainability Report.
Sustainability Report akan memberikan keyakinan kepada para investor maupun stakeholder tentang keseriusan BP Rebana mengelola aspek keberlanjutan dan ekonomi hijau.
“Bersama spesialis konsultan Greenwise dasar-dasar persiapan Sustainability Report mulai dijajakii tahun ini,” pungkasnya.
Kawasan Metropolitan Rebana sendiri mencakup Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Subang, Kuningan, Indramayu dan Sumedang. Di Rebana bakal dihadirkan 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI). Yaitu KPI Patimban, Cipali Subang Barat, Cipali Subang Timur, Krangkeng, Patrol, Losarang, Balongan, Tukdana, Indramayu, Kertajati Jatitujuh, Jatiwangi, Butom, dan Cirebon.