Bisnis.com, BANDUNG—Kementerian Perhubungan bersama Dinas Perhubungan Jawa Barat tengah menata kembali transportasi publik di Bandung Raya lewat program Indonesia Mass Transit Project (MASTRAN).
Kadishub Jabar A Koswara mengatakan dalam proyek ini pemerintah menyiapkan moda transportasi publik berbasis jalan maupun rel. Proyek ini juga rencananya akan melengkapi kehadiran Kereta Cepat Whoosh.
Koswara mengatakan, kaitanya dengan beroperasinya kereta cepat yang saat ini sudah beroperasi, diakui dia ada gap program, di mana penerapan buy the service (BTS) khususnya bus rapid transit (BRT) belum terlaksana.
Adapun pilot project BTS baru akan dilakukan tahun depan. Meski demikian, feeder-feeder itu sudah ada untuk mendukung para penumpang kereta cepat menuju dan dari dua stasiun pemberhentian di Bandung.
"Jadi kereta cepat selesai maka BTS jadi supporting ke arah barat ke Stasiun Padalarang dan yang ke Tegalluar karena kita memperhitungkan penumpang kereta cepat yang turun di Tegalluar itu 30-40 persen, lebih banyak di Padalarang," katanya.
Dia mengakui untuk penumpang tidak menjadi masalah untuk yang di Padalarang karena terintegrasi dengan commuter, berbeda dengan di Tegalluar.
Baca Juga
"Kami berikan layanan tambahan dari Damri dan Bluebird. Sementara ada empat perusahaan yang minta izin agar dapat memberikan layanan di Tegalluar tapi yang telah mendapat kerjasama dengan KCIC, yang untuk sementara diberikan kedua provider yaitu Bluebird dan Damri," katanya.
Adapun untuk pengoperasian BRT, pihaknya akan melakukan ujicoba di antaranya rute dari Stasiun Hall/Stasiun Bandung ke Tegalluar. Setelah masa ujicoba KCJB ada lima rute permohonan yaitu Leuwi Panjang-Tegalluar, Stasiun Bandung-Tegalluar, Soreang-Tegalluar, Jatinangor-Tegaluar dan Ledeng-Tegalluar. "Bahkan, ada permintaan layanan dari Subang ke Tegalluar," ujarnya.
Dalam waktu dekat, Dishub Jabar akan mengujicobakan bus listrik dari berbagai merek untuk menguji ketahanan mereka di jalur Bandung Raya yang memiliki kontur yang tidak rata.
Untuk pembangunan jalur khusus BRT, saat ini Koswara memastikan sudah ada progresnya termasuk dengan konsultannya. “Depo BRT nanti di Rancanumpang Gedebage, kemudian Alun-alun jadi hub atau stasiun pertemuan beberapa koridor," katanya.