Bisnis.com, BANDUNG—Jabatan Sekda Jawa Barat akan dipilih dari kandidat hasil seleksi atau lelang terbuka. Skema ini diambil oleh Penjabat Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin.
Bey mengatakan seleksi terbuka untuk jabatan Sekda Jabar lebih kompetitif dibandingkan dengan merit sistem yang sudah dibangun Pemprov Jabar 5 tahun terakhir ini. Menurutnya metode merit sistem baik, namun lelang terbuka dinilai bisa menghasilkan pejabat terbaik.
“Iya [merit sistem] bagus. Jadi pertimbangan, tapi kan untuk Sekda, mungkin [merit sistem] sampai saat ini cukup baik, tapi Sekda saya melihatnya, karena juga dekat dengan Jakarta, apalagi Pemilu, saya pikir kita perlu betul-betul menguji yang ada,” katanya dikutip Selasa (3/10/2023).
Menurutnya dengan lelang terbuka, maka kandidat yang terpilih dengan cara kompetisi ini bisa diuji terlebih dahulu. “Jadi, bukan berarti [merit sistem] di sini tidak baik, tapi dengan dikompetisikan kan lebih baik lagi, jadi lebih teruji lagi siapa yang terpilih, ya,” tuturnya.
Bey juga mengaku lelang jabatan lebih terbuka dan bisa dilihat langsung oleh masyarakat, terlebih Jawa Barat merupakan daerah dengan penduduk terbesar di Indonesia.
"Sistemnya saya ingin open system, kan sekarang sudah ada (Merit Sistem), cuman menurut saya Sekda ini apalagi untuk Jawa Barat ya, dengan penduduk yang banyak, 50 juta, dan itu kan Sekda ini apa ya, semi-semi politis, saya ingin open bidding," katanya.
Baca Juga
Menurutnya, open bidding sangat tepat untuk birokarasi di lingkungan Pemprov Jabar. Bey menjelaskan, dalam open bidding sendiri nantinya para pejabat Eselon II akan turut dinilai oleh tim seleksi yang dibentuk oleh Pemprov Jawa Barat. Sehingga, Sekda definitif nantinya terpilih berdasarkan kompetensi birokarasi.
Bey juga memastikan ada beberapa pertimbangan yang mengharuskan pemilihan Sekda definitif menggunakan open bidding. Salah satunya membuka kesempatan para Eselon II yang mempuni di luar lingkungan Pemprov Jawa Barat.
"Saya ingin yang terbaik, dan saya rasa memang nanti yang terbaik yang terpilih," katanya.
Sebelumnya di era Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Pemda Provinsi Jabar melakukan reformasi birokrasi dengan menerapkan Sistem Merit dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Kinerja ASN dilihat berdasarkan kemampuan atau prestasinya. Jabar merupakan provinsi terbaik dan termaju dalam bidang meritokrasi di seluruh Indonesia.