Bisnis.com, SUMEDANG -- Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman menilai pemerintahan di Kabupaten Sumedang saat ini harus tetap tancap gas meski sudah berakhir masa jabatan Bupati-Wakil Bupati yang sebelumnya dijabat Dony Ahmad Munir dan Erwan Setiawan.
Pasalnya, pihaknya harus tetap berorientasi pada output dan outcome pascacapaian progresif dari kepemimpinan sebelumnya.
Untuk itu, Herman telah menyiapkan tiga suplemen program di samping program yang sudah berjalan.
"Selain program-program yang sudah berjalan dalam Sumedang Simpati, kita juga telah menyiapkan tiga program yang sifatnya suplemen untuk menguatkan Sumedang Simpati," ucap Herman Suryatman, Senin (25/9/2023).
Ketiga program suplemen tersebut, lanjut Herman, yakni CEKAS (Catatan dan Evaluasi Kinerja Kepala SKPD), Pasang Sangkur (Pamarentah Sareng Warga Ngawangun Silaturahmi Nguatkeun Kamandirian Lembur) dan GRMD (Gotong Royong Membangun Desa).
"Program CEKAS lebih bersifat penguatan pemerintahan. Sudah disiapkan sistemnya sehingga tidak ada ruang bagi kepala SKPD yang tidak berkinerja. Nanti ke bawahnya juga sama. Minggu ini akan langsung diaplikasikan, " ujarnya.
Baca Juga
Adapun program Pasang Sangkur, lanjutnya, bersifat penguatan kemasyarakatan melalui komunikasi langsung antara unsur pemerintah dan masyarakat.
"Dalam Pasang Sangkur ini kita kuatkan untuk edukasi. Dari kabupaten kita turunkan ke kecamatan, ke desa-desa, ke RT RW, sampai ke keluarga," ujarnya.
Sementara itu, Gotong Royong Membangun Desa (GRMD) menurut Herman merupakan kolaborasi pembangunan dengan salah satu unsur pentahelix yakni perguruan tinggi berupa KKN Tematik.
"Program ini melibatkan 48 perguruan tinggi. Untuk tahap awal sebagai pilot project akan diturunkan di 26 desa di 26 kecamatan, per desa 10 mahasiswa. Ini berlangsung 4 bulan sampai Januari 2024," terangnya.
Tema KKN meliputi program prioritas Pemda Sumedang yakni penanganan kemiskinan, pencegahan stunting dan peningkatan daya saing desa.
"Indikatornya ialah peningkatan literasi sosial masyarakat 100 persen, zero new stunting dan one village one product," ujarnya.
Semua itu, lanjut Herman, didasarkan atas nilai-nilai pemerintahan berupa nilai filosofis dan nilai operasional.
"Nilai filosofisnya Insun Medal, Insun Madangan, lahir untuk menerangi. Sedangkan nilai operasionalnya Guyub [Cooperation], Motekar [Deligent] dan Surti [Self Help]," pungkasnya.