Bisnis.com, SUMEDANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang menyebut 12 kecamatan rawan terjadi kelangkaan air bersih.
BPBD pun melakukan antisipasi dengan menyiagakan petugas dan mencari pasokan air bersih untuk masyarakat.
Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumedang Adang mengatakan, data tersebut merupakan hasil pemetaan daerah yang memiliki kerawanan kelangkaan air bersih pada musim kemarau kali ini.
Menurutnya, ke 12 Kecamatan tersebut adalah Pamulihan, Jatigede, Situraja, Tanjungkerta, Tanjungmedar, Cimanggung, Sumedang Utara, Cisarua, Jatinangor, Ujungjaya, Sumedang Selatan dan Jatinunggal.
"Hasil ini didasarkan pantauan dan surat permohonan yang disampaikan pihak Kecanatan," jelas Adang, Selasa (12/9/2023).
Walaupun ada 12 Kecamatan yang dianggap rawan air bersih, namun baru Kecamatan Jatinunggal yang telah mengajukan surat permohonan pengiriman dan telah dikirim pihak BPBD.
Baca Juga
"Ya beberapa hari lalu kami telah mengirim air bersih ke warga Desa Cipeundeuy di kecamatan Jatinunggal karena memang mereka sangat membutuhkan," jelas Adang.
Untuk itu, pihaknya menggandeng PDAM Tirta Medal Sumedang untuk memasok kebutuhan air bersih di daerah yang sudah kesulitan mendapat air bersih.
"Alhamdulilah berkat sinergitas kami dengan PDAM, kebutuhan air bersih bagi masyarakat dapat terpenuhi," katanya.
Sementara itu, BPBD bersama PDAM Tirta Medal telah mendistribusikan air bersih ke ke Desa Cipeundeuy, Kecamatan Jatinunggal, Senin (11/9/2023) lalu.
Kali ini, empat tangki atau sekitar 16.000 liter air bersih dikirim ke tiga titik di Dusun Nganceng.
"Seperti yang diinstruksikan oleh pak bupati dan pak wakil bupati, kami harus membantu masyarakat yang mengalami krisis air bersih. Apalagi saat ini Sumedang masuk kategori Siaga Kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno.
Awalnya, BPBD bersama PDAM Tirta Medal mengirim tiga tangki air bersih. Namun karena masih banyak warga yang belum kebagian, dikirim lagi 1 tangki air bersih.
"Masih banyak yang belum kebagian, jadi kami kirim lagi dari [[Desa] Banjarsari [Kecamatan Jatinunggal]," katanya.
Kepala Desa Cipeundeuy, Obar mengatakan, kondisi kekurangan air bersih sudah dirasakan masyarakat sejak 2 bulan terakhir.
"Masyarakat sudah mulai mengalami kesulitan air bersih sejak 2 bulan belakangan ini. Yang paling parah memang di Dusun Nganceng," ujarnya.
Kata Obar, kebanyakan warga Desa Cipeundeuy biasanya mendapatkan air bersih dari kaki Gunung Cakrabuana Desa Cimungkal, sejauh 10 kilometer. Adapun warga yang terdampak krisis air bersih sekitar 5.000 jiwa.
"Pipanya bantuan dari Pansimas. Alhamdulillah sudah 2 kali dapat bantuan. Tapi untuk saat benar-benar membutuhkan air bersih," ujarnya.
Menurutnya wilayah Cipeundeuy kerap mengalami krisis air bersih saat musim kemarau. Saat krisis air bersih, warga biasanya meminta air dari sumur warga lainnya.