Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jawa Barat 2023 Diprediksi Makin Moncer, Saatnya Berinvestasi!

Pada 2023, LPE diyakini kembali melompat usai tertekan akibat pandemi Covid-19 tiga tahun terakhir.
Ilustrasi investasi/Freepik
Ilustrasi investasi/Freepik

Bisnis.com, BANDUNG—Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi Jawa Barat tumbuh positif dari tahun ke tahun. Pada 2023, LPE diyakini kembali melompat usai tertekan akibat pandemi Covid-19 tiga tahun terakhir.

LPE Jabar terus menunjukkan perbaikan seiring teratasinya pandemi Covid-19. LPE pada 2021 kembali positif sebesar 3,74 persen.

Kemudian, pada 2022, LPE mencapai 5,45 persen, atau kembali seperti kondisi sebelum pandemi terjadi bahkan lebih baik. LPE Jabar tercatat yang tertinggi di Pulau Jawa (di atas DKI Jakarta, Banten, Jateng, Jatim dan Yogjakarta), dan tertinggi ketujuh secara nasional.

Salah satu indikatornya adalah semakin berkurangnya jumlah warga miskin di Jabar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 7,62 persen, menurun 0,36 persen poin terhadap September 2022 dan turun sebesar 0,44 persen poin terhadap Maret 2022.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan penurunan kemiskinan tersebut tidak lepas dari kerja keras dan program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan Pemda Provinsi Jabar, mulai dari Gerbang Desa, Desa Digital, Investasi Padat Karya, Subsidi pendidikan dan kesehatan gratis, Petani Milenial, Sekoper Cinta, OPOP, sampai One Village One Company.

"Angka kemiskinan tahun 2023 turun dari 8,4 persen menjadi 7,62 persen, berada dibawah rata-rata nasional 9,36 persen. Setahun terakhir Maret 2022-Maret 2023 terjadi penurunan warga miskin sebanyak 182.380 warga, yang naik kelas ke kelas menengah. Terbaik dan terbanyak di Pulau Jawa," katanya beberapa waktu lalu.

Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan setiap tahunnya. Data menyebutkan persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2021 tercatat sebesar 8,92 persen, tahun 2022 turun menjadi 8,35 persen dan kuartal 1 2023 menjadi 7,89 persen.

Hingga akhir tahun diperkirakan jumlahnya akan semakin menurun dan bisa mencapai kondisi serupa di tahun 2019 sebesar 7,79 persen. TPT sempat mengalami kenaikan di tahun 2020 disebabkan pandemi Covid-19, tetapi hal itu dialami seluruh provinsi di Indonesia.

Selain itu, LPE Jabar juga terdorong dengan kondisi pendapatan per kapita Jabar yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, dan selalu memenuhi target tahunannya setelah sempat sedikit turun tahun 2020 yang tentunya berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19.

Pendapatan per kapita Jabar pada 2019 sebesar Rp43.309.190 per tahun, terus meningkat hingga di 2022 mencapai Rp49.038.410 per tahun. Tahun 2023 ditergetkan bakal mencapai Rp49.290.000 per tahun.

Di sisi investasi, Provinsi Jawa Barat sudah mencapai 50 target realisasi investasi yang dibebankan Pemerintah Pusat pada semester I 2023 sebesar Rp103,6 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Nining Yuliastiani mengatakan berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sampai dengan Semester I Tahun 2023 [periode Januari-Juni] yang direalisasikan oleh para investor di 27 kabupaten/kota mencapai  sebesar Rp103,6 triliun.

“Realisasi investasi PMA dan PMDN pada semester I 2023 memberikan sumbangan penyerapan tenaga kerja sebanyak 119.866 orang, serta jumlah proyek LKPM sebanyak 39.369 proyek LKPM,” katanya, Rabu (26/7/2023).

Menurutnya realisasi investasi semester I 2023 sebesar Rp103,6 triliun tersebut meningkat sebesar Rp20,17 triliun dari tahun 2022 periode yang sama, yang sebesar Rp83,49 triliun.  

“Serta mencapai 55,14 persen dari target nasional sebesar Rp188,03 triliun,” katanya

Sumbangan realisasi tertinggi se-Indonesia tersebut menurutnya datang dari pemodal asing. Nining mencatat realisasi investasi untuk PMA di Jawa Barat tahun 2023, yang ditanamkan oleh para investor sebesar Rp66,4 triliun atau US$4,4 miliar (kurs US$1 = Rp14.800 sesuai dengan APBN 2023).

“Angka ini meningkat Rp1,27 triliun atau US$35 juta dari periode investasi yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp43 triliun atau US$2,9 miliar,” tuturnya.

Sementara untuk jumlah tenaga kerja PMA menyumbang sebesar 75.336 orang  ataunaik 24.541 orang dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 50.795 orang. Kemudian jumlah proyek LKPM naik dari 5.459 proyek LKPM pada periode Semester I tahun 2022, menjadi 11.408 proyek LKPM pada Semester I tahun 2023 atau naik 5.459 proyek LKPM.

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Investasi dan Infrastruktur Jabar Juara 2023. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dinas Sumber Daya Air (DSDA), Dinas Perumahan dan Pemukiman Jabar, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR), Pemerintah Kabupaten Sumedang, Bank BJB, Migas Utama Jabar, Bank Indonesia Jawa Barat, EIGER dan JNE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper