Bisnis.com, SUMEDANG -- Mulai Agustus 2023, posyandu di Sumedang bakal menggunakan alat antropometri untuk penimbangan balita sehingga penanganan stunting bisa dilakukan sedini mungkin.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumedang Hilman Taufik WS mengatakan pihaknya pun melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terhadap para kader posyandu.
"Alat antropometri diserahkan ke posyandu dan mulai Agustus sudah bisa digunakan saat penimbangan balita," kata Hilman usai memberikan arahan kepada para kader posyandu dalam acara sosialisasi alat antropometri bagi KPM dan kader posyandu di Islamic Center, Senin (25/7/2023).
Menurut Hilman, saat ini pihaknya baru mendapatkan 1.580 antropometri kit dari bantuan pemerintah pusat. Sementara di Sumedang ada 1.706 Posyandu sehingga ada kekurangan untuk 126 Posyandu.
"Alat antropometri ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat, namun masih kekurangan 126 alat lagi sehingga sisanya akan dianggarkan dari APBD," kata Hilman.
Walaupun masih kekurangan 126 posyandu, pihaknya yakin semua posyandu yang ada di Sumedang sudah bisa menggunakan alat antropometri pada saat penimbangan.
"Bisa saja nanti dalam pelaksanaan posyandu yang belum memiliki alat antropometri meminjam kepada posyandu yang sudah punya karena memang pelaksanaan penimbangan di setiap posyandu tidak dilakukan secara bersamaan," katanya.
Antropometri sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang dimensi ukur tubuh manusia. Pengukuran antropometri pada bayi bertujuan untuk menilai status gizi dan pengukuran pertumbuhan bayi dan anak yang melibatkan tiga komponen, yaitu pengukuran panjang badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Dengan rutin melakukan pemeriksaan antropometri, diharapkan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terpantau dan gangguan atau penyakit yang mungkin ada dapat terdeteksi sejak dini, contohnya seperti Stunting.