Bisnis.com, CIREBON - Kabupaten Cirebon menjadi salah satu bagian dari Kawasan Metropolitan Rebana. Industri rotan menjadi bagian untuk memajukan kawasan tersebut lantaran menyerap tenaga kerja lebih banyak dibandingkan komoditas industri lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja komoditas industri rotan di Kabupaten Cirebon pada sebanyak 64.725 orang. Angka tersebut naik dibandingkan 2021 sebanyak 63.768 orang.
Jumlah unit industri kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon terus bertambah dalam lima tahun terakhir ini. Tercatat, pada 2019 ada 1.478 unit, 2020 1.480 unit, 2021 1.502 unit, dan 2022 sebanyak 1.525 unit.
Nilai produksi industri rotan dari Kabupaten Cirebon pada 2022 menembus angka Rp2,38 miliar. Angka tersebut terus mengalami kenaikan sejak sebelum pandemi Covid-19 atau 2019.
Analis Perdagangan Disperdagin Kabupaten Cirebon Suherman menyebutkan Kabupaten Cirebon memiliki belasan komoditas unggulan. Furnitur rotan mencatatkan nilai terbesar.
“Total tersebut dicatatkan pada 2022. Kami prediksi, belasan komoditas tersebut akan tetap mendominasi pada 2023, salah satunya rotan,” kata Ine di Kabupaten Cirebon, Senin (12/6/2023).
Suherman menyebutkan, sepanjang 2022 nilai ekspor yang berhasil dicapai Kabupaten Cirebon sebesar US$428 juta. Angka tersebut lebih rendah dari 2021 yang menembus angka US$456 juta.
Penurunan angka tersebut, kata Ine, terjadi akibat adanya beberapa konflik global, mulai dari perang antara Rusia dengan Ukraina hingga pandemi Covid-19.
“Kondisi tersebut benar-benar mempengaruhi kinerja ekspor. Kami optimis tahun ini bisa meningkat, apalagi sekarang mulai kembali ramai,” kata Ine.
Berdasarkan catatan Disperdagin, negara tujuan ekspor dari Kabupaten Cirebon yaitu, Korea, Australia, Amerika Serikat, Jepang, China, Yordania, Singapura, Kanada, Filipina, India, dan Malaysia.