Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui BUMD PT Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar) kembali menawarkan investasi Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Jatigede, Sumedang.
Direktur Utama PT Tirta Gemah Ripah Muhamad Dawam mengatakan Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan lima daerah yakni Sumedang, Indramayu, Majalengka, Cirebon dan Kota Cirebon telah bersepakat untuk menutupi defisit air.
“Waduk Jatigede bisa menjadi solusi atas kekurangan air bersih,” katanya dalam data yang dikutip Bisnis, Selasa (14/2/2023).
Proyek public private partnership (PPP) yang diinisiasi oleh pemerintah ini menawarkan periode konsensi sepanjang 30 tahun, dengan perhitungan balik modal dalam 13 tahun. Untuk lahan sendiri sudah tersedia aset Pemprov Jawa Barat seluas 3,2 hektar.
Tirta Jabar sendiri sudah menghitung biaya investasi SPAM Jatigede ini akan mencapai Rp1,62 triliun. Investor dijanjikan kemudahan karena pemerintah sudah berkomitmen menyusun semua dokumen perencanaan hingga mengawal proses pembebasan lahan hingga Amdal.
“Masyarakat sudah menantikan [SPAM Jatigede] ini,” ujar Dawam.
Proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatigede yang akan melayani kawasan Regional Cirebon Raya. Proyek strategis nasional ini merupakan bagian dari rencana induk sistem penyediaan air minum (RISPAM) Jawa Barat.
Total kapasitas dari proyek ini sebesar 3.500 liter per detik, namun dalam tahap pertama dibangun kapasitas 1.500 liter per detik untuk melayani 1.200 sambungan rumah tangga di lima kabupaten/kota.
SPAM ini juga akan menopang kawasan Sumedang dan Cirebon Raya yang masuk ke dalam pengembangan Metropolitan Rebana.
Salah satu investor yang tertarik memakai skema KPBU dalam proyek tersebut adalah Infrastructure Asia Singapura. Terlebih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat sudah menyetujui rencana kerja sama Pemda Provinsi Jabar dengan Infrastructure Asia Singapura dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Bandung, setahun lampau.
