Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Cirebon Undang Investor Padat Karya di Tengah Badai PHK

Pada 2023 ini, Kabupaten Cirebon menargetkan angka realisasi investasi bisa menembus angka paling sedikit Rp2,9 triliun.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon masih mengharapkan banyak investor bisa melirik daerahnya untuk menanamkan modal. Daerah bagian timur Jawa Barat ini, masuk ke dalam Kawasan Metropolitan Rebana.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon Dede Sudiono mengatakan, kehadiran investor ke Kabupaten Cirebon diharapkan membangun industri padat karya.

Menurut Dede, industri padat karya sangat dibutuhkan di Kabupaten Cirebon. Penyerapan tenaga kerja banyak bisa dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran.

“Kabupaten Cirebon mempunyai capaian sesuai dengan visi misi Bupati Cirebon untuk mensejahterahkan masyarakat. Sehingga, diarahkan untuk investor padat karya,” kata Dede di Kabupaten Cirebon, Senin (2/1/2023).

“Namun, bukan dalam arti kami menolak investor padat modal atau padat teknologi. Padat karya yang sangat kami harapkan, nantinya bisa menimbulkan multiplier effect di Kabupaten Cirebon,” imbuhnya.

Dalam tiga tahun terakhir ini, wilayah Kabupaten Cirebon terutama bagian timur, mulai berdiri beberapa industri yang menerapkan padat karya. Di antaranya, industri alas kaki dan pangan.

Menurut Dede, kala semua investor yang menanamkan modal membangun industri padat karya, pertumbuhan ekonomi daerah bakal tumbuh dan angka kemiskinan bakal segera turun.

"Ekonomi Kabupaten Cirebon harus tumbuh. Tetapi, industri padat karya yang berdiri di sini harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan sosial masyarakat," kata Dede.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Bisnis, realisasi investasi di Kabupaten Cirebon pada 2022 (triwulan 3) menembus angka Rp2,8 triliun. Angka tersebut melampui target yang hanya sebesar Rp2,67 triliun.

Sementara pada 2023 ini, Kabupaten Cirebon menargetkan angka realisasi investasi bisa menembus angka paling sedikit Rp2,9 triliun.

Dede mengatakan, untuk menarik minat investor menanamkan modal, investor tidak hanya tertarik dengan ketersediaan jumlah tenaga kerja, UMK rendah, dan ketersediaan lahan. Melainkan, kenyaman dan kondusifitas.

“Kalo semua dipenuhi, investor PMA -PMDN banyak yang tertarik. Target 2023 mudah-mudahan terpenuhi, Apalagi PPKM juga sudah dicabut, saya kira iklim investasi akan membaik,” kata Dede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper