Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT INTI Suplai Belanja Produk dan Solusi untuk Genjot TKDN Pertahanan

Mandat strategis tersebut akan direalisasikan melalui pemberian solusi terkait produk analisis pengenalan wajah serta teknologi informasi dan komunikasi, dll.
Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara saat bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa./Istimewa
Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara saat bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa./Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menugaskan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI untuk menyuplai belanja produk dan solusi demi menggenjot tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor pertahanan tahun anggaran 2023.

Hal tersebut mengingat belanja pemerintah saat ini mayoritas masih berasal dari pengadaan luar negeri.

“Alhamdulillah kami mendapat mandat untuk meningkatkan TKDN pertahanan sekaligus ambil bagian dalam mewujudkan kemandirian industri dalam negeri,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis (14/11/2022).

Keterlibatan INTI dalam agenda TNI untuk menekan angka belanja luar negeri itu merujuk pada Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor SP/127/XII/2020/DJPOTPT yang menjadi dasar bahwa perusahaan pelat merah tersebut secara resmi terdaftar serta memenuhi syarat sebagai industri pertahanan untuk produk dan jasa pemeliharaan pertahanan serta keamanan peralatan.

Hal itupun selaras dengan komitmen TNI untuk menekan angka ketergantungan impor, sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Komitmen tersebut pun telah diinisiasi melalui pertemuan yang diadakan Kamis, 15 September 2022, di Kantor Sub Detasemen Markas Besar TNI.

Pada momen yang dihadiri oleh pejabat teras Markas Besar TNI dan PT INTI tersebut, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa secara langsung menugaskan PT INTI (Persero) untuk dapat menyokong upaya peningkatan TKDN sektor pertahanan melalui inovasi produk dan solusi bermuatan kandungan lokal yang tinggi, sekaligus mendigitalisasi proses yang berjalan di TNI.

Rencananya, mandat strategis tersebut akan direalisasikan melalui pemberian solusi terkait produk analisis pengenalan wajah serta teknologi informasi dan komunikasi, sistem komunikasi radio & satelit, fasilitas perbaikan & pemeliharaan, serta solusi lainnya.

Solusi tersebut dieksekusi lewat perangkat sistem bertajuk Visitor Management System yang memiliki sejumlah fitur berikut:

- e-KTP Validation and Verification
- Face Capturing and Body Temperature Check
- Employee Attendance
- Visitor Tracking History
- Real Time Tracking

Solusi Visitor Management System inipun diujicobakan di Gedung Kantor Panglima TNI selama satu bulan hingga 23 November 2022, dengan target bahwa TNI akan mendapatkan gambaran proses identifikasi kependudukan dan pengenalan wajah dari setiap pengunjung yang memasuki area kewilayahan TNI.

“Harapannya, solusi ini menjadi pendukung dalam mewujudkan keamanan area kewilayahan TNI,” ujar Edi Witjara.

Pemerintah telah menetapkan alokasi belanja kementerian/lembaga (K/L) senilai Rp993,2 triliun dalam Buku III Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.

Dari jumlah tersebut, berdasarkan Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) K/L yang dirilis oleh Kementerian Keuangan, pagu Kementerian Pertahanan tahun anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp131,92 triliun, yang digunakan untuk pemenuhan Proyek Prioritas Nasional sebesar Rp34,1382 triliun, dan sisanya dialokasikan untuk pemenuhan kegiatan strategis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper