Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inovasi dan Riset jadi Kunci Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Pemerintah dinilai harus meningkatkan inovasi dan riset pada sektor alutsista untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional. 
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengendari kendaraan buatan Pindad saat melakukan kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023).
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengendari kendaraan buatan Pindad saat melakukan kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023).

Bisnis.com, BANDUNG — Koordinator Riset Pusat Teknologi Pertahanan dan Keamanan ITB Ary Setijadi Prihatmanto menilai perlu adanya upaya dari pemerintah untuk memperkuat ekosistem riset dan pembangunan alat utama sistem senjata (Alutsista) untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional. 

Salah satu upaya tersebut adalah dengan memberikan keberpihakan terhadap riset dan pengembangan atau research and development (R&D) alutsista.

"Kalau pertahanan dari sisi prosesnya perlu diatur dengan lebih baik, karena bicara soal pertahanan berbicara soal survive kita semua," jelasnya usai Seminar Industri Pertahanan Nasional bertajuk “Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Nasional melalui Optimalisasi Kegiatan Inovasi, Riset, Peningkatan TKDN, dan Pengembangan berbasis Intangible Assets” di Institut Teknologi Bandung (ITB) Kota Bandung, Senin (20/11/2023).

Menurutnya, perlu adanya pembahasan panjang dan serius saat merencanakan kemandirian industri alutsista lantaran akan melibatkan politik global. Sehingga kunci tersebut akan ada di arah kebijakan negara ini yang melibatkan Kementerian Pertahanan, TNI dan semua sektor yang ada dalam industri ini.

Kemandirian industri pertahanan ini menurutnya menjadi sangat fundamental saat membicarakan soal mempertahankan kedaulatan tanah air. Terlebih, belajar dari perang Ukraina dan Rusia, lebih dari setengah juta tentara meninggal akibat perang.

"Makanya kalau bicara pertahanan, cara bertahan ya produksi [alutsista] secepatnya dan sebanyak-banyaknya," ungkapnya.

Sebenarnya, ia sudah melihat ada sinyal positif untuk arah kemandirian industri alutsista tanah air dengan diluncurkannya Tank Maung, Pindad. Tinggal menurutnya ini terus dikembangkan oleh perusahaan pertahanan yang tergabung dalam Defend ID.

Di tempat yang sama, Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Dedy Laksmono, mengatakan saat ini Indonesia tengah terus meningkatkan inovasi dan riset dalam upaya peningkatan ekosistem alutsista nasional.

"Balitbang Kemhan itu mengajak Industri pertahanan kita, contoh kita membuat mortir 81 yang biasanya dibawa untuk Infanteri, tapi sekarang bisa dibawa oleh kendaraan, jadi lebih mobile, ada juga drone," ungkapnya.

Saat ini juga Indonesia tengah mengembangkan teknologi pertahanan dengan sistem pengembangan produk dengan sistem pembelian lisensi. Sehingga, Indonesia akan bisa membuat senjata bekerjasama dengan negara lain.

Sementara itu, untuk anggaran riset, ia mengakui untuk anggaran saat ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak.

"Tadi kira dengar untuk R&D secara keseluruhan di bawah 1%, bukan untuk pertahanan saja ya, tapi umum," ungkapnya.

Ia menilai memang saat Indonesia ingin mewujudkan kemandirian dari sisi teknologi alutsista, perlu adanya keberpihakan anggaran riset dan pengembangan. Karena memang untuk membuat sebuah produk inovasi baru perlu adanya perjalanan panjang penelitian.

"Karena kalau kita ingin maju ya di R&D nya, karena Rnd ini kita mengembangkan dari Ide jadi prototipe, nah dari sini juga tidak bisa langsung diproduksi masal, harus ada pengujian panjang, baik dari sisi hardware, software dan teknologi sehingga kita yakin alutsista ini betul-betul bisa diandalkan, aman digunakan, kualitasnya bagus," tandasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper