Bisnis.com, BANDUNG - Menyandang status sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pacet, Kabupaten Cianjur terus konsisten mengembangkan dan memasarkan berbagai komoditas pertanian.
Hebatnya, tak hanya sukses mengembangkan dan memasarkan komoditas pertanian seperti berbagai tanaman hortikultura, sekolah ini pun berhasil menghadirkan ragam inovasi produk olahan.
Seperti diketahui, ancaman krisis global yang disebut-sebut akan berdampak pada krisis pangan saat ini menjadi isu masyarakat di hampir seluruh belahan dunia menyusul hadirnya tiga fenomena C yakni Climate Change atau perubahan iklim, Covid-19 dan Conflict atau konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Karenanya, langkah SMKN 1 Pacet untuk mengembangkan potensi pertanian dan makanan olahan serta pemasaran tanaman hortikultura memberikan angin segar bagaimana konsep ketahanan pangan dapat dilakukan di setiap lini termasuk satuan pendidikan.
Kepala Sekolah SMKN 1 Pacet Ida Yuniati Surtika mengungkapkan sejak menyandang status sebagai BLUD, pihaknya terus berinovasi untuk mengembangkan sektor pertanian.
Menurut Ida, dengan basic konsentrasi keahlian di bidang pertanian, dalam perjalanannya, saat ini ada berbagai tanaman hortikultura yang dikembangkan, termasuk juga berbagai produk olahan dari hasil pertanian tersebut.
Di samping sebagai rintisan dunia usaha, salah satu target dari pengembangan sektor pertanian di SMKN 1 Pacet, tak lain bagaimana kemudian menyebarkan ketertarikan kalangan muda dalam hal ini para siswa terhadap sektor pertanian.
Pasalnya menurut Ida, selain menjadi bagian dari program pemerintah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, sektor pertanian juga relatif tidak terpengaruh dengan berbagai situasi saat ini seperti pandemi Covid-19.
SMKN 1 Pacet merupakan satu dari 35 SMK di Jabar yang menyandang status BLUD. Melalui status BLUD, hingga saat ini SMKN 1 Pacet telah mengembangkan dan memasarkan berbagai komoditas pertanian termasuk produk olahannya. Bahkan, SMKN 1 Pacet kini telah memiliki produk unggulan salah satunya yaitu komoditas paprika.
"Jadi kita kembangkan paprika ini karena cocok daerahnya. Tapi ada juga beberapa jenis komoditas lain selain paprika," katanya.
Ida menambahkan, pemilihan paprika juga bukan tanpa alasan. Karena sepengetahuannya, paprika juga merupakan salah salah komoditas pertanian yang kerap dibutuhkan oleh hotel, restoran, super market hingga pasar tradisional yang notabene penunjang keberlangsungan lokasi wisata.
"Karena kita ada di wilayah pariwisata dan pertanian, oleh karena itu kita kembangkan potensi yang ada di Kabupaten Cianjur, khusus ini di Desa Cibodas, Kecamatan Pacet," katanya.
Pihaknya juga melakukan inovasi dengan menciptakan produk olahan seperti minuman tradisional Bandrek Jempol, jamu Herb Way Empon-empon, keripik jamur Masaru dan keripik paru nabati Savana.
Termasuk mengembangkan dan memasarkan tanaman hias jenis aglaonema, kuping gajah, alokasia dan katsuba.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dedi Supandi mengatakan omzet produk yang berkaitan dengan pertanian, agriculture maupun peternakan pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri. Terlebih ketahanan pangan menjadi salah satu sektor yang tangguh di masa pandemi Covid-19.
Namun dengan hadirnya BLUD yang berkaitan dengan pertanian maupun peternakan, tidak hanya diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.
"Harus juga menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan-wirausahawan muda yang mandiri," ujar Dedi Supandi.
Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan ke depan dapat menciptakan kemandirian bagi siswa.
"Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha," pungkasnya.