Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat menggandeng tim Universitas Padjadjaran guna menyusun masterplan kawasan usaha peternakan.
Kepala DKPP Jabar Moh Arifin Soedjayana mengatakan penyusunan masterplan kawasan usaha peternakan merupakan salah satu upaya pihaknya dalam pengembangan kawasan usaha peternakan yang didasarkan pada beberapa kriteria kawasan peternakan.
“Masterplan ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi pelaksanaan kerja pembentukan kawasan dan penyusunan peraturan perundangan daerah tentang kawasan usaha peternakan di Jawa Barat,” katanya, Jumat (28/10/2022).
Sehingga berbekal masterplan dan peraturan daerah maka pengembangan kawasan peternakan di setiap Kab/Kota dapat sesuai dengan potensi yang dimiliki di wilayah tersebut.
“Sekarang penyusunan sudah sampai ditahap finalisasi, di mana diharapkan setiap Kab/Kota dapat menyusun action plan dan road map pengembangan kawasan usaha peternakan untuk diaplikasikan di masing-masing Kab/Kota,” tuturnya.
Masih dalam kaitan dengan pengembangan potensi peternakan, Arifin mengatakan awal pekan ini pihaknya menerima kunjungan Pascal Leroy dari Universitas Liege bersama Penasehat Perdagangan dan Investasi Wallonia Export Investment Agency (AWEX) Belgia dalam rangka tindak lanjut rencana kerja sama pengembangan sapi Belgian Blue di Jawa Barat.
DKPP juga sudah menggelar kajian bersama dengan daerah terkait pengembangan sapi berbadan besar tersebut.
Kajian tersebut membahas tentang persilangan yang saat ini sedang dikembangkan antara sapi Belgian Blue (Bos Taurus) dengan sapi po dengan tujuan untuk menghasilkan bibit sapi potong yang unggul.
“Untuk memetakan permasalahan tersebut dilakukan kajian sapi Pasundan dan sapi Belgian Blue yang akan membantu pemerintah melakukan mitigasi dan tindakan preventif apabila ditemukan permasalahan dalam pengembangan sapi potong di Jawa Barat, serta pola regulasi yang tepat dalam mengembangkan dan melindungi sumber daya genetik di Jawa Barat,” ujarnya.