Bisnis.com, BANDUNG - West Java Investment Summit (WJIS) 2022 yang diampu Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar akan mendorong investasi di sektor energi baru terbarukan dan ketahanan pangan.
Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Deni Rusyana mengatakan ajang WJIS 2022 akan menggambarkan peluang investasi di sektor ekonomi hijau terkait ketahanan pangan dan EBT pada para investor asing dan domestik.
“WJIS 2022 juga akan mendorong Kawasan industri di Jawa Barat untuk bertransformasi menjadi Kawasan yang green investment. Pemprov bersama BI juga akan mendorong investasi agar terjadi peningkatan di sektor ketahanan pangan,” tuturnya di Bandung, Senin (3/10/2022).
WJIS 2022 akan memberikan gambaran lebih luas pada calon investor lewat sejumlah pameran dan pertemuan bisnis yang lebih dekat.
Tertahan dua tahun oleh pandemi Covid-19, ajang kali ini diharapkan akan menggaet minat dan realisasi investasi yang jauh lebih tinggi.
"Kami mempromosikan investment project ready to offer di Jawa Barat. WJIS memperlihatkan kesiapan Jawa Barat dalam menerima investasi di renewable energy," tuturnya.
Sejauh ini Jabar masih menjadi pemuncak realisasi investasi di Indonesia. Pada semester I 2022, nilai investasi ke Jabar mencapai Rp83,5 triliun.
Dimana ada 5 sektor favorit yang menjadi penyumbang realisasi terbesar yakni transportasi, Gudang dan komunikasi senilai Rp24,9 triliun, lalu industri kendaraan bermotor dan alat transportasi Rp10,5 triliun.
Kemudian sektor perumahan, Kawasan industry dan perkantoran Rp9,58 triliun, jasa lainnya Rp7,58 triiliun dan terakhir industri makanan Rp5,98 triliun. “Sektor transportasi dan komunikasi serta pergudangan memberi kontribusi 30 persen terhadap Jawa Barat,” tuturnya.