Bisnis.com, BANDUNG—Pemda Provinsi Jabar saat ini terus berupaya mewujudkan pemerataan perekonomian. Salah satunya dengan intens membangun Jabar di wilayah selatan.
Sejumlah program pun terus diakselerasi di Jabar selatan. Mulai dari pembangunan Jalur Tengah Selatan (JTS), pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), hingga pengembangan desa-desa wisata.
Selain itu, sektor perikanan dan kelautan tentunya patut untuk diperjuangkan. Tanah yang subur juga jadi potensi yang kuat untuk mengembangkan sektor perkebunan dan pertanian.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menuturkan, ada lima prioritas pembangunan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Pertama, pengembangan pertanian berkelanjutan di Jabar yang bertumpu pada tiga pilar yaitu ekonomi, sosial dan ekologi.
Kedua, pengembangan smart agriculture dari hulu sampai hilir yaitu dari sisi produksi sampai pemasaran. Ketiga, pengembangan korporasi pertanian. Keempat, pembentukan petani milenial. Terakhir adalah optimalisasi lahan tidur untuk kegiatan pertanian, perkebunan serta peternakan.
"Bicara pertanian adalah sebuah anugerah bagi kita, curah hujan di Jabar besar, tanah otomatis subur, dan juga di Jabar banyak orang pintar. Permasalahannya antara lain belum ada lokasi pertanian yang skala besar dengan pengelolaan canggih. Kemudian kepemilikan lahan tanah, masyarakat masih sedikit, jarang masyarakat punya tanah ratusan hektare," katanya dikutip tim Jelajah Investasi Jabar Bisnis Indonesia.
Menurutnya inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi, menjadi faktor penting dalam mengatasi persoalan tersebut.
Jelajah Investasi Jabar digelar Bisnis Indonesia perwakilan Bandung terselenggara berkat dukungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, PT Migas Utama Jabar, Bank BJB, PT Jamkrida Jabar, PT IBRM, dan Pemkab Sumedang.