Bisnis.com, BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal II/2022 mencapai 5,68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sementara itu, bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ekonomi Jawa Barat kuartal II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 1,86 persen (q-to-q).
Dalam berita resmi BPS yang dirilis Jumat (5/8/2022) juga mencatat, pertumbuhan tahunan ini ditopang oleh lapangan usaha utama yang tumbuh cukup baik pada kuartal tersebut, seperti Industri Pengolahan tumbuh 8,11 persen dan Perdagangan tumbuh 3,96 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 17,85 persen.
Kemudian, Jasa Lainnya 12,58 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 8,94 persen; Jasa Perusahaan sebesar 7,60 persen; Jasa Pendidikan sebesar 6,44 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 6,13 persen; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 5,98 persen; dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,11 persen.
Dalam pertumbuhan ekonomi tahunan ini, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 13,44 persen; Komponen PK-RT sebesar 5,89 persen; Komponen PK-LNPRT sebesar 1,07 persen; Komponen PMTB sebesar 1,02 persen. Kontraksi terjadi pada Komponen P-KP sebesar 9,42 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 12,43 persen.
Sementara itu, penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi (SOG) Jawa Barat triwulan II-2022 (yoy) berasal dari Ekspor Barang dan Jasa dengan sumbangan positif sebesar 5,91 persen.
"Sumbangan ini terkoreksi oleh impor sehingga secara net ekspor hanya menyumbang 1,79 persen," tulis BPS.
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) memberikan sumbangan positif sebesar 3,56 persen sedangkan Pembentukan Modal Tetap Bruto memberikan sumbangan positif sebesar 0,24 persen. Komponen lainnya memberikan sumbangan positif sebesar 0,08 persen terhadap perekonomian Jawa Barat.