Bisnis.com, SUMEDANG - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan saat ini pihaknya terus menggalakkan ketahanan pangan untuk mengantisipasi inflasi akibat stagflasi dampak dari geopololitik internasional.
Salah satu yang digiatkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang adalah soal ketahanan pangan produk hortikultura berupa padi dan cabai, serta potensi perikanan tangkap yang ada di Waduk Jatigede.
"Kita Sumedang itu untuk produksi padi dan cabai itu surplus, bahkan beberapa pasar di Bekasi dan Ibu Kota, Jakarta itu disuplai dari Sumedang," kata Dony saat ditemui di Gedung Negara, Kabupaten Sumedang, Kamis (28/7/2022).
Menurutnya, dalam upaya menekan gejolak inflasi, pihaknya berfokus dalam pemenuhan unsur 3K, yakni Ketersediaan Stok, Keterjangkauan Harga dan Kelancaran Distribusi.
"Itu yang akan berdampak pada rendahnya inflasi, karena supply dan demand-nya terjaga," ungkap Dony.
Khusus untuk potensi perikanan tangkap, di Sumedang kata Dony, pihaknya setiap tahun rutin melakukan penebaran benih ikan di Waduk Jatigede yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk ditangkap untuk dikonsumsi atau dijual.
"Sehingga ketersediaan pangan sumber pangan hewani ikan tersedia dengan baik, tinggal bagaimana mengawal, membantu perikanan tadi," imbuhnya.
Selain mengoptimalkan dalam potensi perikanan tangkap di bendungan, pihaknya juga berkomitmen untuk mendorong produksi ikan budidaya. Beberapa di antaranya adalah pertama dengan mendorong peningkatan kapasitas, ke dua menyediakan peralatan yang digunakan dalam budidaya ikan.
"Ke tiga dari sisi modal yang bisa kita bantu, ke empat pengolahan bahan dari ikan tadi, bagaimana bisa tahan lama, dan ke lima dari sisi pasar," jelasnya.
"Pelatihannya ada di BLK, beberapa peternak ikan kita latih supaya bisa mengolah produk perikanan sehingga memiliki added value," tambahnya.
Sementara itu, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang belum lama ini melakukan penebaran setengah juta benih ikan di perairan bendungan Jatigede tepatnya di daerah yang masuk Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede dam Desa Karangpakuan Kecamatan Darmaraja.
Kabid Perikananan Diskanak Kabupaten Sumedang Rudi Hadian mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu program CBF (Culture Based Fisheries) dengan merangkul masyarakat penangkap ikan di daerah sekitar.
"CBF merupakan salah satu kegiatan penebaran benih ikan [restocking] pada suatu badan air dimana benih ikan yang ditebar berasal dari kegiatan budidaya," jelas Rudi, dikutip dari laman resmi Pemkab Sumedang.
Dijelaskan Rudi, kegiatan ini juga sekaligus dalam memberikan edukasi pada masyarakat penagkap ikan, dimana mereka harus juga peduli untuk ikut menebar benih ikan di perairan umum dalam hal ini Bendungan Jatigede.
"Jadi kaitan kegiatan ini, nantinya diharapkan masyarakat sendiri yang berinisiatif melakukan penebaran benih ikan, dimana untuk pembelian benih ikan disisihkan dari keuntungan hasil penangkapan ikan untuk kembali membeli benih ikan yang akan disebar, jangan sampai terus terusan menangkap tetapi tidak menebar kembali benihnya," jelas Rudi.
Rudi pun berharap dalam penangkapan ikan di perairan Jatigede, masyarakat juga benar benar memperhatikan ukuran ikan, kalau seandainya masih kecil dan belum dianggap sesuai untuk konsumsi sebaiknya dilepas kembali. Adapun jenis ikan yang disebar dalam program CBF di perairan Bendungan Jatigede ini adalah ikan nilem dan ikan nila. (K34)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
