Bisnis.com, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten Sumedang memastikan pihaknya terus membangun kesadaran ketahanan pangan dimulai dari tingkat keluarga.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan banyak gerakan dan program yang terus digalakkan untuk mengantisipasi lonjakan harga hortikultura seperti cabai, bawang merah, cabai rawit, dan tomat.
"Kita sudah mengajak para petani agar memiliki optimisme dalam usaha yang mereka lakukan, pasalnya mindset itu harus dibangun bahwa petani itu bisa dan harus sukses dan sejahtera," kata Bupati Sumedang kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Menurut Dony, salah satu program pengembangan pola pikir dan juga pengembangan kapasitas petani adalah melalui Sekolah Petani dalam Menggapai Cita-Cita dan Harapan (Sekopi Cinta). Dalam program tersebut, petani tidak hanya dibantu secara fisik berupa bantuan permodalan atau pun infrastruktur pertanian, tapi juga bagaimana softskill-nya juga meningkat.
"Sekarang kan produk kita seperti cabai dikirim ke luar kota seluruhnya, padahal kan bisa petani melakukan inovasi dalam pengemasan, sehingga menikkan value produknya," jelas Dony.
Dalam program tersebut juga, ratusan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) telah digembleng untuk menguasai sistem pertanian, baik secara tradisional maupun dengam memanfaatkan teknologi.
"Jadi nanti ratusan PPL itu bakal diterjunkan ke masyarakat agar meng-influence dan mengajarkan para petani bagaimana menjalankan sistem pertanian yang modern, agar kapasitas dan kualitas hasil pertanian maksimal," ungkap Dony.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang Herman Suryatman menambahkan nantinya ratusan PPL akan transfer knowledge informasi pertanian terhadap lebih dari 1.600 kelompok tani.
"Supaya para petani lebih gigih lagi dalam pertanian demi tercipta ketahanan pangan," kata Herman.
Menurutnya kepedulian masyarakat khususnya para petani terhadap ketahanan pangan harus terus dibangun agar petani lebih percaya diri untuk terus meningkatkan produktivitasnya.
Untuk masyarakat umum, ia menilai upaya ketahanan pangan bisa dilalukan mulai dari pemanfaatan pekarangan rumah dengan ditanami tanaman sayuran, atau tanaman lain yang hasilnya bisa dikonsumsi.
"Bisa naman cengek [cabai]. Hari ini cengek mahal. Coba kalau menanam, minimal untuk konsumsi sendiri, bisa mengurangi pengeluaran," katanya. (K34)