Bisnis.com, BANDUNG — Kawasan Metropolitan Rebana yang terdiri dari 7 kabupaten/kota di wilayah utara Jawa Barat tidak hanya membuka peluang investasi di sektor infrastruktur dan industri.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap investasi ke wilayah Rebana bisa menyedot tenaga kerja di berbagai lapangan sesuai dengan tujuan investor.
“Harapan kami ini bisa menyerap banyak tenaga kerja, jadi dari semua sektor yang dituju di sana,” katanya di Bandung, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya peluang lapangan kerja bisa lahir tak hanya dari sektor industri dan infrastruktur, namun dari sektor pertanian dan perikanan yang juga merupakan andalan di kawasan tersebut.
“Investasi bisa ke pertanian dan perikanan karena cukup panjang garis pantai di Rebana, termasuk juga peternakan,” katanya.
Noneng berharap besar pada realisasi investasi guna mendongkrak serapan tenaga kerja. Berkaca pada data sebelumnya, penyerapan tenaga kerja perusahaan PMDN di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2021 (yoy) mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu 33,74 persen.
Pada tahun 2021, Jawa Barat menyerap tenaga kerja sebesar 109.331 orang yang berasal dari perusahaan PMA sebesar 72.554 orang dan dari perusahaan PMDN sebesar 36.777 orang.
Kawasan Rebana yang rencana pembangunan akan difokuskan pada pengembangan kawasan kota baru dengan konsep life, work and play. Akan terdapat 13 kota baru yang siap untuk dikembangkan oleh investor, dengan total investasi senilai Rp234,6 triliun.
Sesuai dengan Perpres, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan selain proyek prioritas di kawasan Cirebon–Patimban–Kertajati di utara, Pemprov akan mengembangkan berbagai proyek investasi di wilayah Jabar selatan pada 2022.
Investasi mencakup proyek transportasi, pariwisata dan ekonomi, pengairan dan irigasi, kelautan dan perikanan, serta penanganan bencana dengan total nilai investasi sebesar Rp7,9 triliun.