Bisnis.com, CIREBON - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mengajukan dana Rp1 miliar dari anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas mengatakan permintaan anggaran tersebut sudah disampaikan langsung kepada Bupati Cirebon, Imron Rosyadi.
"Anggaran tersebut untuk keperluan pencegahan dan pengobatan kepada ruminansia (hewan ternak) yang terkena PMK," kata Asep di Kabupaten Cirebon, Senin (11/7/2022).
Selain mengandalkan anggaran BTT, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menggandeng perusahaan di wilayah Cirebon yakni PT Sido Agung Feed, Charoen Pokhpand Indonesia, New Hope Farm Indonesia, dan PLTU Cirebon.
Empat perusahaan tersebut, memberikan program corporate social responsibility (CSR) penyemprotan disinfektan di lokasi peternakan dan bantuan pakan sehat untuk ternak ruminansia.
Asep mengatakan, hingga saat ini 1.545 ekor hewan ternak di Kabupaten Cirebon terpapar PMK. Dari jumlah tersebut, 1.170 ekor merupakan sapi potong, 25 ekor sapi perah, 340 ekor kerbau, dan 10 ekor domba.
"Jumlah hewan ternak yang masih sakit sebanyak 882, 9 ekor mati, 89 dipotong paksa, dan 565 lainnya sudah dinyatakan sembuh," kata Asep.
Ditambahkan Asep, wilayah Desa Jatimerta di Kecamatan Gunungjati, menjadi salah satu wilayah kecamatan dengan jumlah kasus PMK terbanyak di Kabupaten Cirebon.
Sebanyak 260 ekor sapi di Jatimerta, terpapar PMK, 4 ekor mati dan 11 lainnya terpaksa dipotong paksa.
"Kami sudah mengimbau kepada seluruh peternak untuk tidak panik terhadap penyebaran PMK ini. Karena, tingkat kesembuhan terhadap hewan yang terpapar jauh lebih tinggi daripada jumlah angka kematian," kata Asep.