Bisnis.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil menargetkan Jawa Barat menjadi wilayah terdepan dalam penerapan energi baru terbarukan.
Ridwan Kamil mengatakan selain mengganti kendaraan dinas dengan mobil listrik, penerapan panel surya di industri juga akan terus didorong pihaknya. Jabar sendiri saat ini tengah membangun PLTS apung di Cirata yang akan menjadi unit terbesar.
“Saya minta Pak Sekda untuk segera merilis peraturan gubernur mewajibkan solar cell di atap pabrik,” katanya dikutip dari ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2021 di Savoy Homann, Bandung.
Pihaknya juga meminta agar bupati/wali kota mengeluarkan aturan mewajibkan penerapan panel surya di atap industri. “Bupati bikin peraturan saja, jangan menunggu, ada kewajiban dan insentif penerapan aturan ini," tuturnya.
Pemprov Jabar dalam WJIS 2021 menawarkan investasi infrastruktur
Solar Power Plant for School. Proyek ini akan mengambil lokasi di 121 SMK, 52 SMA dengan nilai investasi mencapai Rp221 miliar.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong industri untuk menerapkan pembangkit listrik tenaga surya (PTLS) berbasis atap lewat kewajiban secara tertulis.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan PLTS berbasis atap industri merupakan sumber energi yang selama ini belum terkelola. Padahal Jabar merupakan rumah industri di Indonesia. Sebanyak 60 persen industri manufaktur Indonesia berdiri di Jabar.
"Jabar akan luar biasa karena 60 persen industri Indonesia itu rumahnya di Jabar," katanya dalam pernyataan yang dikutip, Rabu (22/9/2021).
Ridwan Kamil sendiri sudah PLTS berbasis atap PT Aqua Golden Missisipi Mekarsari Sukabumi secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (21/9/2021) kemarin.
Pembangkit listrik yang dikembangkan melalui atap bangunan industri ini ditargetkan mampu menambah kapasitas listrik sebesar 2.112 KWp. "Kita bangga melihat inisiatif PLTS berbasis atap industri ini," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil.
