Bisnis.com, CIREBON - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat terus mengalami penurunan setelah diperpanjangnya PPKM.
Berdasarkan informasi dari Pikobar Jabar per Rabu (4/8/2021), tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Dodol kini terisi 130 (17,59 persen) dari total keseluruhan 739.
Kabupaten Garut kini menjadi daerah dengan jumlah keterisian tempat tidur paling rendah di Jawa Barat. Sedangkan yang paling tertinggi, berada di Majalengka sebesar 68,7 persen.
Berikut daftar keterisian rumah sakit di Kabupaten Garut yang menjadi rujukan penanganan Covid-19;
1.RSUD Pameungpeuk
Kapasitas: 61
Terisi: 11 (33,33 persen)
2.Rumah Sakit Umum Intan Husada
Kapasitas: 16
Terisi: 16 (100 persen)
3.Rumah Sakit Medina
Kapasitas: 80
Terisi: 13 (16,25 persen)
4.Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD dr Slamet
Kapasitas: 476
Terisi: 64 (13,45 persen)
5.Rumah Sakit Guntur
Kapasitas: 65
Terisi: 16 (24,62 persen)
6.Rumah Sakit Nurhayati
Kapasitas: 15
Terisi: 4 (26,67 persen)
7. Rumah Sakit Umum Annisa Queen
Kapasitas: 26
Terisi: 6 (23,08 persen)
Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku, sudah menginstruksikan kepada seluruh tenaga kesehatan untuk mempercepat proses penanganan pasien Covid-19.
"Kalau ada pasien yang bergejala dan tentu mempunyai tingkat kegawatan harus segera ditangani, supaya bisa memberikan penanganan khusus," kata Rudy.
Ia menyebutkan, pemerintah daerah sering mendapatkan keluhan lantaran banyak pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri tidak mendapatkan perhatian. Diharapkan kejadian tersebut tidak terulang.
"Kami meminta kerjasama semua pihak yang terlibat dalam rangka melakukan langkah-langkah penanganan Covid-19 Kabupaten Garut," katanya.