Bisnis.com, CIREBON - Teknologi infromasi terkini rencananya akan diterapkan di Pelabuhan Patimban, sehingga proses distribusi barang di pelabuhan menjadi makin lancar.
Kepala Satuan Tugas Pelabuhan Patimban, Anwar mengatakan pihaknya berupaya agar kehadiran pelabuhan Patimban nantinya dapat membantu para pelaku usaha logistik sehingga beban biaya pengiriman logistik dapat dikurangi.
Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menerapkan sistem teknologi informasi berbasis Internet of Things di pelabuhan atau smartport.
“Harapan kami operator [yang menang] nanti menerapkan IT sehingga akan membantu proses logistik secara signifikan. Jadi misalkan barang yang datang sudah terinformasikan sehingga tidak terjadi penumpukan dan lebih efisien. Harapan kita seperti itu,” kata Anwar kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Pemanfaatan IoT untuk pelabuhan bukanlah hal baru. Jerman telah mengimplementasikan hal tersebut dengan dukungan teknologi 5G .
Pelabuhan Hamburg Port Authority (HPA), pelabuhan terbesar di Jerman, telah menggunakan teknologi generasi ke-5 sejak 2018. HPA hanya membutuhkan 10 unit BTS untuk mengelola kapal peti kemas yang lalu lalang.
Selain untuk memantau pergerakan kapal, konektivitas 5G dimanfaatkan HPA dalam mengendalikan pesawat nirawak atau drone. Di sana, terdapat belasan pesawat nirawak yang berpatroli mengelilingi pelabuhan hingga puluhan kali setiap hari. Kamera-kamera di tiap pesawat nirawak memberikan informasi real-time tentang posisi tiap kontainer.
Dengan informasi real-time, pengelolaan lokasi bongkar muat kapal bisa lebih akurat. Tidak hanya itu, pesawat nirawak juga bisa dengan cepat mencari peti kemas yang keberadaannya tidak diketahui.
Teknologi 5G yang memiliki karakteristik lantensi rendah dibutuhkan untuk mendukung pengoperasian pesawat nirawak. Pengelola HPA mempertahankan waktu tunda di bawah 2 milidetik untuk mengoperasikan pesawat nirawak yang rata-rata terbang dengan kecepatan di atas 5 km per jam.
Sekadar catatan, selama periode 22 Juni - 26 Juni, Bisnis Indonesia melakukan penulusuran di kawasan Segitiga Rebana (Subang-Majalengka-Cirebon) untuk menggali potensi di kawasan tersebut.
Program ini terlaksana berkat dukungan dari banyak pihak, a.l. Pemprov Jabar, Pemkab Majalengka, Bank BJB, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, BIJB, Disparbud Jabar, JNE, XL dan Telkomsel.