Bisnis.com, SUBANG – Keberadaan Pelabuhan Patimban menjadi nilai tambah bagi layanan logistik di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Keduanya membentuk ekosistem logistik berskala internasional yang andal di Jawa Barat.
Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) bidang Supply Chain dan Multimoda Trismawan Sanjaya mengatakan bahwa pemanfaatan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai Hub logistik internasional bukanlah hal yang mustahil, mengingat saat ini telah dibangun beberapa klaster kawsan industri di sepanjang tol Cipali hingga Kendal.
Di samping itu, keberadaan pelabuhan Patimban diyakini akan menjadi pendorong bagi para pelaku logistik untuk memanfaatkan BIJB dalam proses pengantaran barang logisitik.
“Selain itu juga sedang dibangunnya pelabuhan laut peti kemas internasional Patimban sehingga ini menjadi penguatan (booster) bagi pemanfaatan bandara Kertajati dimasa depan,” kata Trismawan kepada Bisnis.
Adapun jika saat ini Bandara Kertajati masih belum beroperasi secara optimal, kata Trismawan, disebabkan oleh kondisi infrastruktur pendukung yang belum maksimal dan perlu dikembangkan lagi.
Beberapa infrastruktur pendukung yang dimaksud oleh Trismawan antara lain akses pintu keluar tol langsung ke area Bandara baik dari arah tol Cipali (Pantura) maupun Kota Bandung, profil lingkungan bandara yang harus disesuaikan lagi, serta kebijakan daerah maupun pusat yang selaras untuk mendorong Bandara Kertajati sebagai Bandara Utama untuk layanan internasional maupun domestik di Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, pertimbangan ketersediaan volume cargo, akses jarak dan waktu tempuh yang diperhitungkan oleh pelaku logistik juga menjadi salah satu alasan jasa logistik di BIJB belum bergeliat.
“Dengan kondisi masa pandemi Covid-19 saat ini, dapat dipastikan kondisi akan semakin berat bagi Bandara Kertajati. Hampir seluruh maskapai penerbangan menjadi industri yang paling terdampak hingga tidak dapat berkegiatan sama sekali saat penerapan PSBB,” kata Trismawan.
Trismawan mengusulkan selama pandemi Covid-19 ini, BIJB Kertajati fokus di fasilitas layanan perawatan dan perbaikan pesawat agar arus kas tetap optimal. Pandemi Covid-19 telah membuat frekuensi penerbangan untuk penumpang barang (cargo) menjadi berkurang.
“Bandara Kertajati untuk bisa survive adalah dengan menyelenggarakan fasilitas layanan perawatan dan perbaikan pesawat,” kata Trismawan.