Bisnis.com,BANDUNG—Pemkab Sumedang menyiapkan tim khusus guna mempercepat urusan pembebasan lahan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Bupati Sumedang Donny Ahmad Munir mengatakan pihaknya memberikan atensi khusus pada percepatan pembabasan lahan tol yang kini mayoritas berada di wilayah administrasinya. Terutama penuntasan seksi II fase II Cisumdawu sepanjang 4 kilometer. “Seksi 2 dan 3 ini mudah-mudahan September bisa diselesaikan,” katanya di Gedung Sate, Bandung Selasa (11/6).
Menurutnya dengan tuntas dan mulai digunakannya seksi 2 Tanjungsari-Sumedang dan sebagian seksi 3 Sumedang-Cimalaka dalam arus mudik kemarin, memungkinkan percepatan di seksi 1 Cileunyi-Tanjungsari, dan Seksi IV Cimalaka-Legok, Seksi V Legok-Ujungjaya, Seksi VI Ujungjaya-Dawuan.
“Tahun depan ini bisa dipercepat kami sudah koordinasi dengan satker, kami buat tim khusus,” ujarnya.
Donny memastikan tim khusus ini diperbantukan dalam urusan percepatan pembebasan lahan. Tim tersebut berisi personel dari Dinas Pemukiman, Dinas Pertanian dan dinas lain yang terkait administrasi lahan.
“Bahkan kalau kurang personel timnya, langsung kami tambah, ini supaya pembebasan lahan bisa cepat,” tuturnya.
Tim ini juga membantu sosialisasi dan pendekatan ke masyarakat, meski pada akhirnya untuk sejumlah kasus langkah konsinyasi tetap diambil karena warga bersikukuh enggan melepas lahan. Namun Donny menilai upaya ini membantu satker dan konsorsium Citra Karya Jabar Tol mengingat urusan lahan selama ini berlarut-larut di proyek sepanjang 60 kilometer tersebut.
Selain lahan warga, urusan pembebasan tanah wakaf juga menjadi perhatian pihaknya. Karena itu koordinasi cepat dilakukan dengan Kementerian Agama agar proses pembebasan lahan wakaf yang meliputi masjid, masdrasah bisa berlangsung cepat pula.
“Ini [wakaf] salah satu kendala juga yang dibahas, tapi kita juga melakukan upaya terus menerus akselerasi bagaimana bisa memotong mata rantai administrasi dan lainnya tapi tetap sesuai aturan,” katanya.
Sumedang sendiri membutuhkan penyelesaian Tol Cisumdawu agar beban Cadas Pangeran yang menjadi jalur utama Bandung-Cirebon berkurang. Menurutnya meski ada penurunan jalan dan pernah mengalami longsor, beban jalan buatan Belanda tersebut berkurang. “Kalau sudah ada jalan tol, Cadas Pangeran akan kami fungsikan sebagai destinasi wisata,” ujarnya.