Bisnis.com, CIMAHI – Kepala Bidang Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Teja Dahliawati memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) aman menjelang Hari Raya Idulfitri.
Amannya ketersediaan tersebut sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari, bahkan sebelum memasuki bulan Ramadan. Untuk mengantisipasi dan menghadapi lonjakan harga, Disdagkoperin Kota Cimahi melakukan beberapa hal diantaranya adalah inspeksi mendadak atau sidak.
Sidak ini dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu sebelum bulan Ramadan, saat bulan Ramadan dan beberapa hari menjelang Lebaran. Dalam hal ini, Disdagkoperin melakukan sidak di lima toko modern dan empat pasar tradisional.
“Kami ingin memastikan tidak ada gejolak harga diluar ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Setelah dua kali melakukan sidak, ketersediaan kebutuhan pokok cukup dan harga tidak mengalami lonjakan. Bahkan, di lima toko modern tersebut kami menemukan promo kebutuhan pokok di bawah harga eceran,” ujar Teja, Selasa (28/5/2019).
Teja menjelaskan, sidak parcel juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya pengusaha “nakal” yang menyembunyikan produk yang hampir kadaluarsa dibalik bungkusan yang terbungkus rapi itu.
“Kami tak kalah cerdas. Kami menegaskan para pelaku usaha parcel untuk menempelkan daftar tanggal kadaluarsa produk yang berada di parcel itu. Hal ini dilakukan agar konsumen bisa melihat sendiri dan tidak tertipu,” ujarnya.
Dengan adanya penegasan ini, lanjut Teja, ketika sidak tidak ditemukan parcel dengan produk kadaluarsa. Selain sidak, hal yang dilakukan Disdagkoperin Kota Cimahi lainnya adalah menggelar Operasi Pasar Murah (OPM).
Tujuan dilaksanakannya OPM ini adalah untuk membantu rumah tangga masyarakat miskin sehingga dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari dengan harga yang telah disepakati oleh dinas dan Badan Usaha Logistik (Bulog).
Kepokmas terdiri dari bahan kebutuhan masyarakat sehari-hari meliputi beras, gula pasir kemasan, minyak goreng kemasan, telur ayam negeri, daging ayam dan daging sapi.
Tiap Rumah Tangga Sasaran (RTS) akan memperoleh beras sebanyak 5 kilogram, gula pasir sebanyak 3 kilogram dan minyak goreng sebanyak 3 liter. Melalui OPM yang dilakukan selama tiga hari di tanggal 21-23 Mei ini, RTS mendapatkan subsidi sebesar Rp76.000 per paketnya.
“Harga normal per paket adalah Rp136.000. Jadi, RTS bisa membeli dengan harga Rp60.000,” katanya.
Penerima subsidi untuk OPM adalah RTS masyarakat miskin yang ada di Kota Cimahi, tepatnya 15 Kelurahan atau 6.000 RTS dengan perincian 1.800 RTS di Kecamatan Cimahi Utara (Kelurahan Cipageran, Cibabat, Citeureup dan Pasirkaliki), 1.800 RTS di Kecamatan Cimahi Tengah (Kelurahan Padasuka, Cigugur Tengah, Setiamanah, Cimahi, Karang Mekar dan Baros) dan 2.400 RTS di Cimahi Selatan (Kelurahan Cibeureum, Melong, Leuwigajah, Utama dan Cibeber).
“RTS antusias dengan OPM ini. OPM bisa meng-cover kebutuhan pokok mereka selama bulan Ramadan. Namun, diharapkan angka RTS di Kota Cimahi bisa berkurang di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Teja menambahkan, amannya kebutuhan pokok menjelang Lebaran ini terbantu dengan adanya E-Pasar. E-Pasar ini menghimpun data harga 16 bahan pokok yang bisa diakses setiap hari oleh semua pihak, mulai dari pemerintah, penjual dan pembeli.
