Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Cisumdawu/Wijaya Karya
Tol Cisumdawu/Wijaya Karya

Bisnis.com,BANDUNG--Wakil Ketua Komisi D DRPD Jabar Daddy Rohanady mengatakan tol Cisumdawu kalah cepat dengan pembangunan tol lain karena masih didera sejumlah masalah pelik terutama pembebasan lahan.

"Di Seksi 1 fase 1 dan 2 kan masih ada persoalan pembebasan lahan. Itu sebenarnya lahan milik IPDN, tapi ada warga yang menggugatnya. Gugatan pertama IPDN menang, lalu warga kembali melayangkan gugatan kedua," paparnya, Selasa di Bandung, (28/5/2019).

Pihaknya mengaku berulang kali sudah mendesak pemerintah untuk menuntaskan persoalan tersebut. Pasalnya, Seksi 1 dan Seksi 2 Tol Cisumdawu menjadi kewajiban pemerintah dalam hal pembangunan fisiknya.

"Tol Cisumdawu ini kan tidak semua dibangun oleh konsorsium, ada kewajiban pemerintah di Seksi 1 dan 2, ini yang harus segera dituntaskan," tuturnya.

Diketahui, proyek Tol Cisumdawu sepanjang 60,1 km terbagi ke dalam dua fase. Fase I terdiri dari seksi I dan II, mulai ruas Cileunyi hingga Rancakalong menjadi tanggung jawab pemerintah. 

Sementara fase II terdiri dari seksi III-VI, mulai ruas Sumedang hingga Dawuan, Kabupaten Majalengka yang menjadi tanggung jawab pihak konsorsium, yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).

PT CKJT membangun seksi III (Sumedang-Cimalaka) sepanjang 4,05 km, seksi IV (Cimalaka-Legok) sepanjang 8,20 km, seksi V (Legok-Ujung Jaya) sepanjang 14,9 km, dan seksi VI (Ujung Jaya-Dawuan) sepanjang 6,07 km. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper