Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Jabar Pada Februari 2019 Turun 27,15%

Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG — Nilai impor Jawa Barat pada Februari 2019 mengalami penurunan 27,15% dibanding Januari 2019.

“Ini sesuatu yang kurang ideal, ekspor turun impor juga turun,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dody Herlando, Senin (1/4).

BPS mencatat, nilai impor Jawa Barat pda Februari 2019 US$0,76 miliar atau turun 27,15% dibanding Januari 2019.

Impor pada sektor non migas per Februari 2019 tercatat US$0,70 miliar atau turun 29,22% dibanding Januari 2019. Namun, pada impor sektor migas mengalami kenaikan 11,43%, dari US$53,35 juta menjadi US$59,44 juta.

“Secara year-on-year, nilai impor Jawa Barat lebih rendah 23,13 persen. Migas turun 62,31 persen, dan non migas turun 15,71 persen,” kata Dody.

Impor non migas tertinggi menurutnya tercatat terjadi pada Juli 2018 US$1,15 miliar sedangkan impor terendah US$0,67 miliar pada Juni 2018.

Kemudian, impor migas tertinggi pada April 2018 US$205,70 juta, sedangkan terendah US$53,35 juta pada Januari 2019.

Nilai impor non migas dari 10 golongan barang utama Februari 2019 tercatat senilai US$466,76 juta atau turun 33,23% dibanding Januari 2019.

“Hampir seluruh kelompok barang utama mengalami penurunan di kisaran angka 18 sampai 41%. Kecuali kelompok Bubur Kayu/ Pulp yang naik hingga 86,84%,” katanya.

Impor Non Migas Jawa Barat bulan Februari 2019 terbesar berasal dari Tiongkok senilai US$223,07 juta, Jepang senilai US$107,68 juta dan Korea Selatan senilai US$107,17 juta. Dengan peran ketiganya mencapai 62,42% terhadap total nilai impor Non Migas.

Secara kumulatif Januari-Februari (year-to-date), Impor untuk Konsumsi naik 13,40%, sedangkan Bahan Baku/Penolong turun 11,70%, demikian juga impor Barang Modal turun 20,44%.

“Meski secara total nilai impor menurun, volume impor Februari 2019 m-t-m naik 3,59 persen, disebabkan naiknya volume impor Migas yang mencapai 2,21 persen, dan kenaikan volume impor Non Migas sebesar 4,42 persen,” tandasnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper