Bisnis.com, BANDUNG -- Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan dan Direktur Keuangan dan SDM PT Len Industri Priadi Ekatama Sahari bersama jajaran manajemen Len lncorporated menanam 15 ribu benih kopi Gambung, di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jumat (22/3).
Gun Gun menyebut, memang sebagian besar masyarakatnya kini kembali menekuni produksi kopi setelah sebelumnya banyak yang banting stir lantaran kopi tidak memberikan harapan kesejahteraan.
Namun, seiring dengan perkembangannya kopi-kopi asal tatar parahyangan, petani kembali melirik kopi sebagai komoditi unggulan. Apalagi, kini masyarakat sudah mampu menjual olahan kopi sehingga nilai jualnya pun melejit hingga 1000 persen.
"Kini masyarakat bisa menjual olahan, tinggal promosi yang harus terus digenjot," jelasnya.
Pihaknya pun mengaku akan berkomitmen untuk terus mendorong produktifitas para petani kopi untuk terus mampu bergeliat dan bersaing tidak hanya di pasar lokal, juga di pasar internasional.
"Sekarang tidak hanya Kopi Puntang, Kopi Pangalengan, ada juga kopi lain di sini yang bisa bersaing," ungkapnya.
Sementara itu, Eka menuturkan, kegiatan ini dilakukan guna mendukung komiditas lokal serta mendorong kesejahteraan petani kopi yang kini tengah naik daun.
"Kegiatan ini pun bisa menjadi ajang untuk mengenalkan, mengembangkan, dan melestarikan produk hasil bumi daerah Mekarsari, khususnya Kopi Gambung," kata Eka di sela penanaman benih kopi.
Kegiatan ini juga kata Eka merupakan salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) PT Len dalam ikut serta memberi manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat maupun lingkungan.
Eka menuturkan, melihat potensi produksi kopi di Desa Mekarsari, tidak menutup kemungkinan Desa Mekarsari bisa menjadi desa binaan PT Len Industri sebagai salah satu pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
" Desa ini memiliki potensi yang bisa lebih dikembangkan lagi. Kita ingin tidak hanya menyumbang bibit, lebih dari itu bagaimana Len berkontribusi bersama partner agar produk yang dihasilkan ini [kopi] nilainya bisa lebih tinggi," kata dia.
Sementara itu, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan(LMDH) Mekarsari Nana Wiharna menuturkan, di Desa Mekarsari, lebih dari 380 kepala keluarga menjadikan kopi sebagai sumber mata pencaharian.
Lahan kopi di Desa Mekarsari ini kata dia di tanam di lahan milik Perhutani. Dimana pengolahan lahan dilakukan masyarakat dengan sistem bagi hasil 15 persen dari hasil panen kepada pemilik lahan.
"Selama ini pejualan dilakukan secara online," kata Nana.