Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempersiapkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka menjadi pusat kargo e-Commerce.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan penyiapan Kertajati sebagai pusat kargo salah satu langkah pihaknya mengoptimalisasi bandara yang kini mengalami penurunan load factor dan merosotnya operasional sejumlah maskapai.
Peluang menjadi bandara yang memiliki kekhususan lain diluar urusan bandara komersial muncul saat pihaknya menggelar pertemuan dengan asosiasi industri Aviasi Asia. “Mereka tertarik menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara e-Commerce,” ujarnya di Bandung, Senin (18/3/2019).
Menurutnya perniagaan via daring akan menjadi bisnis besar di wilayah Asia Tenggara dalam 5 tahun ke depan. Dari analisa yang ada, diperkirakan nilai transaksi selama lima tahun akan mencapai Rp10.000 triliun. “[Bandara kargo] ini paling kongkrit, karena kargo e-Commerce di Bandara Soekarno-Hatta tidak memadai lagi,” tuturnya.
BUMD PT BIJB sendiri menurutnya sudah mempersiapkan peluang besar ini dengan menjalin kerjasama bersama PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Airport Service. “Ada tanah 20 hektar yang disiapkan untuk gudang, sudah deal antara PT BIJB dengan PT JAS yang akan diberikan konsensi. Jadi Kertajati ke depan akan sangat sibuk,” paparnya.
Ridwan Kamil sendiri mengaku tidak terlalu risau dengan sepinya bandara Kertajati yang diresmikan 2018 lalu tersebut. Belajar dari pengalaman bandara-bandara yang baru, ada beberapa yang sudah beroperasi selama 5-10 tahun baru ramai. “Saya tidak khawatir jadi jangan khawatir,” tuturnya.
Terkait penutupan atau pengalihan sebagian penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Kertajati pihaknya menilai kuncinya ada di kejelasan penuntasan proyek Tol Cisumdawu. “Kami tidak akan memindahkan kalau Cisumdawu belum jelas, paling tidak sementara ada penerbangan haji, umrah dan rencana Malaysia Airlines membuka rute penerbangan,” katanya.