Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, ROMA - Italia melalui Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini kembali terlibat dalam adu mulut dengan Prancis. Kali ini, Salvini menuding Prancis tidak tertarik untuk mewujudkan ketenangan di Libya yang dilanda kekerasan.

Salvini mengatakan Prancis berniat untuk mengskestraksi kekayaan dari Afrika dari pada membantu negara-negara di kawasan tersebut untuk mengembangkan ekonominya, terutama Libya yang kacau sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011.

"Di Libya Prancis tidak tertarik untuk menstabilkan situasi, mungkin karena memiliki kepentingan minyak yang bertentangan dengan kami," kata Salvini dikutip dari Reuters, Selasa (22/1/2019).

Dua perusahaan terkenal dari masing-masing negara, yakni Eni Italia yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi migas membentuk usaha patungan dengan perusahaan minyak Total Prancis di Libya.

Namun CEO Eni Claudio Descalzi membantah tudingan bahwa ada konflik dengan Total terkait sumber energi di negara bagian Afrika Utara tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis memanggil duta besar Italia untuk dimintai keterangan setelah adanya tudingan bahwa negara beribu kota Parus itu hendak menciptakan kemiskinan di Afrika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Tegar Arief
Sumber : reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper