Bisnis.com, BANDUNG - Kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan menjadikan Desa Sukawera, Kecamatan Kertasmaya, Indramayu, menjadi desa percontohan di Jawa Barat apabila terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
Ini karena desa tersebut memiliki 3 potensi unggulan yakni, peternakan lele, budidaya jamur, dan industri bordir yang dikerjakan oleh ibu-ibu secara industri rumahan sehingga membuatnya kagum terhadap warganya yang mandiri.
Ketua Asosiasi Petani Lele Pantura Hamani mengatakan, di desa Sukawera ada 63 petani lele yang membudidayakan lele mulai dari pembenihan dan pembesaran di halaman atau di belakang rumah. Mereka beternak dengan menggunakan bioflok. Keuntungan dari satu bioflok senilai Rp1 juta.
"Saya memiliki 11 biofolk, dan keuntungannya lumayan," kata dia usai mendampingi Ridwan Kamil melihat budidaya lele di samping rumahnya seperti dalam keterangan resmi, Rabu (25/4).
Menurut dia, lele tersebut dilempar ke wilayah Indramayu, Bekasi dan Jakarta. Persoalannya sekarang adalah terbentur pada modal untuk mengembangkan lele. "Permintaan banyak, sementara produksinya masih sedikit," kata Hamani.
Sementara itu Nasroni Effendy, tokoh masyarakat desa setempat meminta agar Ridwan Kamil memperhatikan potensi yang ada di desanya apabila terpilih menjadi Gubernur Jabar.
Potensi itu mulai dari peternakan ikan lele, industri bordir yang dimulai tahun 1963 hingga sekarang sehingga membuat tenar dan meraih Upakarta dari Presiden pada 1990, budidaya jamur merang atau jamur kapas, yang sampai sekarang mencapai 90 kobong.
"Mohon semua yang sudah dilakukan di desa kami diperhatikan supaya lancar," kata Nasroni.
Ridwan Kamil menyatakan, konsep satu desa satu produk yang digagasnya dinilai sangat rasional, urgent, dan efektif untuk melawan kemiskinan.
Menurutnya, contohnya bisa didapatkan di Desa Sukawera yang berhasil membudidayakan jamur merang dan lele. Dari lele saja, kata dia, satu kolam bisa mendapat keuntungan sampai Rp1juta.
"Tadi saya lihat di satu rumah ada sepuluh kolam berarti Rp10 juta, ada satu kobong jamur penghasilan Rp5 juta per bulan. Ini kan melebihi UMR ya untuk satu Kepala Keluarga," kata pria yang kerap disapa Emil.
Namun, menurut dia, produksi ikan lele hingga kini belum teserap karena demand-nya sangat besar, sehingga perlu dibina dengan profesional, marketing yang modern dan disebarkan ke desa miskin yang tidak punya gagasan seperti di sini.
"Saya meyakini kesejahteraan masyarakat jabar dalam lima tahun meningkat pesat dan merata karena gubernurnya turun langsung menciptakan konsep satu produk satu desa. Dengan apapun produknya," ucap Wali Kota Bandung nonaktif ini.
Masalah marketing, kata Emil, bungkus produk itu yang bisa membuat harganya menjadi mahal sehingga nantinya jamur tersebut bisa dijual ke supermarket dengan harga yang bisa berlipat-lipat.
"Sekarang kan masih asal packagingnya dan ke tempat pengepul atau distributor awal. Nanti kita bikin packaging center kayak di ubi cilembu dan bisa diekspor. Jamur ini konsumennya mendunia," kata Emil.