Bisnis.com, GARUT - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum, berkunjung ke sentra industri kulit Sukaregang di Kabupaten Garut, Rabu (18/4).
Dalam kunjungannya, Uu melihat pabrik penyamakan kulit milik Haji Ejep di Jalan Gagak Lumayung. Pabrik yang telah berdiri sejak 1995 memiliki kapasitas 50 ribu feet per bulan.
Kepada Uu, pemilik pabrik curhat bahwa usahanya terkendala oleh sertifikasi dan pemegang lisensi (merk) yanga selama ini dipegang oleh para importir luar seperti untuk pengolahan kulit menjadi barang jadi seperti tas, sepatu, jaket dan lainnya.
Adapun bahan baku kulit didapatkan dari Surabaya Jawa Timur dan Sumatra. Kulit yang telah disampak lantas dikirim ke Bali untuk selanjutnya diolah menjadi aneka barang.
"Belum ada yang sanggup. Kita kirim ke Denpasar lalu diekspor," katanya dalam keterangan resmi pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Ruzhanul Ulum), Kamis (19/4).
Selain menyamak, dia tertarik untuk melakukan kegiatan pengolahan kulit karena punya nilai keuntungan cukup besar. Namun, butuh sertifikasi khusus untuk mendapatkan pengakuan dari pasar.
Sebagai gambaran, jika dirinya membuat tas hanya diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp600 ribu, namun barang serupa yang dijual di Bali mencapai Rp8 juta.
"Orang Bandung juga enggak sanggup (mengolah langsung kulit grade ekspor). Lagi pula kami sudah punya buyer dan dilarang melanggar perjanjian. Kalau langsung ekspor nanti diintimidasi," katanya.
Menanggapi hal itu, Uu berjanji mengakomodir aspirasi para perajin dan pedagang dari sentra kulit Sukaregang Garut. Dia juga akan mendorong kemudahan sertifikasi untuk industri kulit agar kualitasnya terjaga.
Adapun untuk memperkenalkan produk kulit ini hingga mencapai pasar luar, kata Uu, program Rindu adalah meningkatkan ekonomi berkelanjutan di antaranya pelatihan SDM, keuangan hingga pelatihan pemasaran secara digital.
"Bersama Kang Emil (Ridwan Kamil), kami akan membantu para pelaku salah satunya dengan mempertemukan mereka dengan buyer secara langsung," ujarnya.