Bisnis.com, BANDUNG - Calon gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerap aspirasi Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Jabar saat melakukan pertemuan di klinik Hegar Message, Bandung pada Sabtu (7/4).
Dalam pertemuan, Ridwan Kamil berjanji akan memperhatikan kaum disabilitas bila terpilih menjadi gubernur Jabar periode 2018-2023.
Banyak program yang menurutnya sudah dilakukan untuk kaum disabilitas selama dirinya menjadi Wali Kota Bandung seperti pembangunan guiding block, pembangunan taman inklusif di Taman Maluku, hingga mewajibkan perusahaan tidak boleh menolak warga penyandang disabilitas.
“Kalau jadi gubernur, uang rakyat kembali ke rakyat. (kalau) masalahnya sekretariat, Insya Allah dicarikan. Kalau masalahnya anggaran, sumbernya tidak hanya APBD,” ujar Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
Menurut dia, bila APBD tidak sepenuhnya mampu memenuhi pembangunan. Dia akan mencari metode lain seperti dari zakat. Di Bandung, menurutnya zakat dibayar melalui aplikasi dan mampu meningkatkan jumlah zakat yang semula Rp 6miliar per tahun menjadi Rp30 miliar.
Di samping itu, dana CSR dari bank milik pemerintah, bank bjb, juga bisa dipakai untuk pembangunan. “Kalau saya jadi gubernur maka, saya pemilik bank bjb, di mana dana CSR-nya mencapai Rp20 miliar–Rp30 miliar bisa digunakan untuk program peningkatan kesejahteraan rakyat bisa dilakukan," ungkapnya.
"Saya tidak janjikan hal teknis, tapi kalau ada kekuasaan, saya akan menolong dengan kekuasaan itu,” lanjutnya.
Ketua Pertuni DPD Jabar Dedi Hartanto meminta Perda Tentang peningkatan hak-hak Disabilitas seperti tertuang dalam Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Disabilitas diimplementasikan. Sekarang ini menurutnya Perda hanya jadi aturan tertulis saja.
“Kami kaum disabilitas memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap pemimpin yang mampu mengimplementasikan Perda tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS, jumlah penyandang disabilitas di Jabar sendiri mencapai satu persen atau 500 ribu orang dari jumlah penduduk Jabar sebanyak 47 juta.
Menurut salah satu pengurus, Yuliman, hingga kini jumlah sebanyak ini masih belum dioptimalkan peningkatan kesejateraannya.