Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kata Ridwan Kamil, Jangan Ada Warga yang Ketinggalan Kereta Pembangunan

Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum/Antara
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, selama blusukan ke berbagai daerah di Jabar dia banyak menerima keluhan dari warga setempat yang merasa bahwa pembangunan di daerahnya tak memberikan kesejahteraan bagi warga Jabar.

Ketika dia blusukan ke Majalengka, misalnya, ada seorang warga yang curhat soal alih fungsi lahan. Warga di Desa Sukamenak, Kertajati, tempat di mana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dibangun tiba-tiba banyak didatangi orang luar.

Menurutnya, mereka datang untuk membeli tanah atau lahan warga. Dampak dari penjualan lahan itu, terjadi perubahan dari lahan produktif pertanian menjadi bangunan-bangunan.

"Jangan sampai ada satupun warga yang tidak ikut dalam kereta pembangunan," kata Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (20/3).

Menurut pria yang akrab disapa Emil, persoalan alih fungsi lahan itu sebenarnya menyangkut masalah tata ruang dan penegakan hukum. Ketika bangunan yang didirikan menyalahi tata ruang, maka pemerintah setempat wajib membatalkannya.

"Jadi masalah peralihan lahan, kebijakan pemerintah harus tegas," kata dia.

Adapun tentang konsep pembangunan yang melibatkan masyarakat, kata dia, maka ketika pemerintah membuka kawasan baru seperti bandara, kawasan industri dan sebagainya, masyarakat sekitarnya adalah orang pertama yang harus mendapatkan dampak dari pembangunan itu.

Terkait tenaga kerja, misalnya, bisa dibuatkan pelatihan-pelatihan khusus bagi pemuda setempat untuk kemudian mereka bisa dipekerjakan di industri tersebut.

Oleh karena itu, dia menambahkan, arus industrialiasi harus linier dengan pendidikan. Kawasan industri harus membuat sekolah industri, di mana lulusannya kelak dapat disalurkan di industri tersebut.

"Sekarang masih saja ada SMK yang prakteknya menggunakan mesin-mesin jadul, jadi ketika lulus bingung mengoperasikan mesin- mesin yang ada di industri," ujar Emil.

"Jangan sampai ada warga yang hanya jadi penonton di daerahnya, padahal industri tumbuh di sana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper