Bisnis.com, BANDUNG - calon wali Kota Bandung Nurul Arifin sudah menyiapkan program "Silih Jaga Kabersihan, Silih Emutan" untuk menjadikan pasar tradisional di Kota Bandung nyaman serta harmonis untuk dikunjungi.
Menurut calon nomor urut satu itu, dibutuhkan gerakan saling mengingatkan untuk menjaga kebersihan dalam mewujudkan suasana pasar yang nyaman dan harmonis tersebut.
"Kita ingin bikin harmonisasi antara pedagang dan para pembeli. Gerakan paling krusial yang bisa dilakukan sejak awal adalah "Silih Jaga Kabersihan, Silih Emutan," dan itu berlaku bagi seluruh warga yang beraktivitas di sekitar pasar," kata Nurul Arifin saat berkampanye di Pasar Sederhana, Selasa (20/3).
Nurul menekankan, gerakan jaga kebersihan itu juga untuk investasi masa depan mengingat program revitalisasi pasar tradisional di Kota Bandung tengah dilakukan di beberapa titik.
Namun, kata dia, tanpa budaya jaga kebersihan, betapa pun modern dan canggihnya sebuah pusat komersial maka akan sia-sia. Bagi Nurul, pasar itu merupakan bagian interaksi dan identitas masyarakat, bukan semata-mata area jual-beli.
Dia menambahkan, dari beberapa kunjungan ke pasar tradisional dia melihat persoalan kebersihan ini menjadi krusial disamping soal menjaga stabilitas harga. Namun, masih banyak warga yang memercayakan produk dari pasar tradisional meskipun dengan kondisi becek.
"Ke depan saya berharap pasar ini tetap terus dijaga keberadaannya, dan sekarang kebutuhannya adalah supaya pasar ini jadi pasar yang bersih. Jadi tidak perlu modern dulu, tapi bersih sehingga seiring dengan berjalannya konsep smart city kan harus menyertakan kebersihan dan membuat orang itu nyaman," kata Nurul.
"Nah, jika pasar tradisional ini bersih, saya yakin warga, betapa pun terbiasa hidup mewah, akan tergiur masuk ke dalamnya. Makanya saya berpesan sama pedagang, kalau menjaga kebersihan, yakinlah akan ada lebih banyak warga yang akan berdatangan dan menjadi langganan," tambahnya.
KONSEP PENATAAN
Dari tahap kebersihan itu, Nurul juga akan memberikan layanan berupa penataan dan pembenahan pasar melalui revitalisasi, menjaga stabilitas harga, konsep hiburan dan doorprize agar dapat bersaing dengan pasar modern.
Dalam revitalisasi itu juga terdapat pembenahan sistem parkir. Namun, Nurul ingin pembenahan angkutan umum supaya lalu lintas warga menuju pasar bisa diakses mudah, tentunya dengan mengurangi kendaraan pribadi.
Dengan begitu, pasangan Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) di Pilwalkot Bandung ini berharap masyarakat tidak lagi malas untuk masuk ke dalam pasar tradisional. Di sisi lain, para pedagang juga bisa meningkatkan pendapatannya.
Dia menghendaki warga Bandung yang memiliki inisiatif disiplin demi kenyamanan bersama. Untuk merealisasikannya, diperlukan kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan aparat.
"Aktivitas pasar itu sudah menjadi gaya hidup. Kalau kita tidak merevitalisasi, tidak mengubah diri, tetap dengan pasar tradisional yang becek dan kumuh, ya jelas artinya kita tidak membangun manusianya. Jadi membangun pasar adalah kebutuhan kita semua, karena ini bagian dari konsep memperlihatkan kita manusia yang berbudaya," pungkas Nurul.