Bisnis.com, BANDUNG -- Sebagai Kota metropolitan, Kota Bandung tak lepas dari masalah sampah. Sampah yang dihasilkan Kota Bandung per hari mencapai 1.600 ton. Angka ini, terus meningkat setiap tahunnya.
Demikian disampaikan Direktur PD Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdyana, Jum'at (16/3). Menurut dia, sampah yang dihasilkan bahkan bisa meningkat apabila ada suatu event tertentu yang digelar di Kota Bandung.
Menurut Deni, sampah rumah tangga ternyata menjadi penyumbang terbesar dalam produksi sampah yang dihasilkan Kota Bandung. Sampah rumah tangga menyumbang sekitar 70% dari produksi sampah yang dihasilkan.
"Sementara sisanya 30% berasal sampah yang berasal dari hotel, mall dan lain-lain," kata Deni.
Namun demikian, sekitar 400 ton sampah dari 1.600 ton yang dihasilkan Kota Bandung diolah kembali oleh masyarakat Kota Bandung melalui Bank Sampah.
"Jadi yang dikirim ke TPA Sarimukti hanya 1.200 ton. Sekitar 400 ton sudah dikelola oleh Bank Sampah, komposter dan beberapa aktivitas masyarakat yang peduli terhadap sampah," katanya.
Deni mengatakan, kini pihaknya tengah fokus untuk mengurangi prosuduksi sampah yang mencapai 1.600 ton tersebut. Pelbagai strategi tengah ditempuh termasuk memperluas Bank sampah dan mengoptimalkan biogester.
"Tapi tetap, pengolahan sampah harus dari sumbernya terutama dari rumah tangga. Kalau sudah dilakukan, saya kira nantinya sampah yang akan dibuang ke TPA hanya residunya saja," kata dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, produksi sampah di Kota Bandung dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2013, produksi sampah mencapai 1.300 ton per hari. Pada 2014, meningkat 1.523 ton per hari.
Bahkan, pada 2015 sempat mengalami lonjakan menjadi 1.649 ton per. Sementara tahun lalu, sampah yang dihasilkan per harinya sekitar 1.500 ton.
"Kita akan terus tingkatkan Bank sampah, kini ada sekitar 300 sampai 400 Bank sampah. Idealnya Bank sampah ada 1.600 di seluruh Kota Bandung," ujarnya.