Bisnis.com,BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT BIJB memastikan kesiapan Bandara Kertajati, Majalengka menjadi embarkasi haji 2018 meski masih dipertanyakan Kementerian Agama.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas memastikan pihaknya bersama Pemprov Jabar sudah mengajukan surat resmi permohonan Kertajati menjadi embarkasi haji 2018 ke Kemeterian Agama. Namun pihak Kemenag menurutnya memberikan sejumlah catatan terutama menyangkut asrama haji dan antisipasi delay.
“Untuk asrama masih menggunakan yang di Bekasi, untuk delay kami menawarkan lounge dan memfungsikan ruangan pameran menjadi ruang tunggu tambahan,” katanya pada Bisnis, Selasa (14/3/2018).
BIJB menurutnya sudah mengantisipasi persoalan delay dengan membangun lounge umroh eksklusif dan 12 ruang salat untuk membuat para jamaah nyaman saat di bandara.
Sebagai upaya menarik perhatian jemaah haji BIJB juga akan membangun fasilitas manasik haji dan umroh yang di dalamnya terdapat miniatur Kabah."Jadi kami menempatkan sebuah wilayah untuk Haji dan Umrah,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Eddy M Nasution mengatakan pihak Pemprov Jabar masih harap-harap cemas dengan komitmen PT Angkasa Pura II (AP II) segera membangun sisa landasan pacu 500 meter.
“Dari sisi waktu memang mepet, tapi masih bisa mengejar untuk penerbangan haji,” paparnya.
Selain itu ada juga kekhawatiran Kemenag soal lamanya jarak tempuh dari asrama haji Bekasi ke Kertajati menurutnya sudah bisa dijawab. Meski ada kemacetan mengadang di ruas tol Jakarta-Cikampek, jarak tempuh lewat Tol Cipali menurutnya paling lama 2,5 jam.
“Kemenag belum bisa memutuskan, karena mereka mempertimbangkan jarak tempuh,” tuturnya.