Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung menyatakan melon yang beredar di Kota Bandung aman dari Listeria monocytogenes yang terkandung pada rockmelon (cantalupe) atau melon kuning dari Australia.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dispangtan Kota Bandung, Elly Wasliah dalam rapat pimpinan di Balai Kota Bandung, Senin (12/3).
Dia menjelaskan, Kementerian Pertanian telah menutup keran impor rockmelon dari Australia melalui keputusan menteri pertanian nomor 207/Kpts/KR.040/3/2018. Namun, di luar itu Elly memastikan bahwa buah melon yang beredar di Kota Bandung merupakan produk lokal.
“Kita telah telusuri rantai distribusi buah-buahan yang beredar di Kota Bandung. Kalau di Kota Bandung seluruh melon yang beredar di pasar adalah produk lokal, tidak ada yang impor. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir terkena bakteri itu,” kata Elly.
Penelusuran tersebut dilakukan untuk merespon kabar adanya bakteri Listeria monocytogenes di dalam melon kuning yang berasal dari Australia. Di negara asalnya, bakteri tersebut telah menelan empat korban jiwa.
Dispangtan Kota Bandung, kata Elly, langsung memantau kondisi lapangan untuk mengantisipasi adanya sebaran penyakit agar tidak menjangkit warga Bandung. Pihaknya pun yakin, melon yang beredar di pasaran aman dari bakteri itu.
Elly menjelaskan, buah-buahan memang menjadi satu dari tujuh bahan pangan yang menjadi komoditas utama. Enam komoditas lainnya adalah beras, daging, ikan, sayur, telur, dan susu. Dengan alasan itu, pihaknya sangat responsif terhadap isu tersebut.
Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin menangkap kabar itu sebagai momentum untuk mengampanyekan konsumsi buah-buahan lokal. Dia meminta Dispangtan Kota Bandung untuk segera menginformasikan kepada warga bahwa melon di Kota Bandung aman dikonsumsi.
“Jangan sampai isu ini mematikan petani melon. Justru harus kita bantu informasikan dan mengajak agar warga mengonsumsi pangan lokal,” kata Solihin.
Menurutnya, warga juga perlu diedukasi tentang pentingnya mengonsumsi buah-buahan lokal. Selain menyehatkan, juga membantu meningkatkan ekonomi para petani.
“Kalau kita makan produk lokal kan secara tidak langsung kita turut menggaji para petani itu. Kalau konsumsi buah impor keuntungannya mengalir ke luar negeri, ke kitanya hanya segelintir saja,” ucap Solihin.