Bisnis.com, BANDUNG - Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin meminta aparat kewilayahan dan instansi terkait siaga menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di saat hujan dengan intensitas tinggi.
Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat menurut BMKG Klas I Bandung puncak musim hujan terjadi pada bulan Maret ini.
"Kita perintahkan sampai aparat kewilayahan untuk bersiaga dan mengantisipasi segala kemungkinan. Tidak hanya banjir, tetapi juga pohon tumbang,” katanya, Senin (12/3).
Solihin menegaskan, langkah-langkah antisipatif harus segera dilakukan untuk mengurangi potensi kejadian tidak diinginkan. Tugas-tugas itu sudah diberikan kepada kewilayahan dan dinas-dinas.
Di sisi lain, dia berujar jika Pemkot Bandung tetap membutuhkan peran aktif masyarakat. Salah satunya, mengajak masyarakat agar selalu menjaga kebersihan khususnya di musim hujan ini supaya tidak membuang sampah sembarangan.
"Kebiasaan buruk membuang sampah ini berdampak buruk, perlu kesadaran dan partisipasi masyarakat agar sampah berkurang sehingga banjir tidak ada lagi," kata Solihin.
Solihin mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kota Bandung belakangan hari ini telah memberikan dampak kurang baik. Salah satunya, aktivitas masyarakat menjadi terganggu.
"Intinya memang kita semua perlu kerja lebih ekstra. Jadi kalau prediksi sore hujan, jadi pagi hari harus kerja. Intinya bersiasat demi keselamatan dan kebaikan,” ujarnya.
Berdasarkan BMKG Klas I Bandung, bulan Maret merupakan puncak musim hujan di kawasan Bandung Raya. Kondisi itu diperkirakan akan terjadi hingga April mendatang. Intensitas hujan berpotensi lebat disertai angin kencang dan petir.
Adapun sejumlah titik yang sempat dilanda banjir antara lain kawasan Gedebage, Pagarish dan Cingised akibat dari jebolnya tanggul Sungai Cironggeng.