Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Masih Mengerem Belanja

Geliat perekonomian pada awal tahun di wilayah Jawa Barat belum menggembirakan seiring dengan kelesuan penjualan ritel selama Januari tahun ini.

Bisnis.com, BANDUNG-Geliat perekonomian pada awal tahun di wilayah Jawa Barat belum menggembirakan seiring dengan kelesuan penjualan ritel selama Januari tahun ini.

Berdasarkan survei Bank Indonesia Regional Jabar, penjualan eceran masih mengalami kelesuan sepanjang Januari. Hal tersebut terindikasi dari perkiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang menurun berada pada level 253,4 dan pertumbuhan tahunan sebesar -19,1% (yoy).

Hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei mengalami penurunan. Hanya kelompok komoditas onderdil dan aksesoris kendaraan yang mengalami pertumbuhan 5,9% (YoY).

Penurunan paling tajam terjadi pada kelompok komoditas peralatan informasi dan komunikasi, termasuk gawai. Kelompok komoditas mengalami pertumbuhan negative 31,9% (YoY).

Sebaliknya, survei keyakinan konsumen justru menunjukan adanya optimisme terhadap perekonomian. Berdasarkan survei, IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) cenderung stabil sebesar 134 selama Januari 2018, sama persis dengan kondisi akhir tahun lalu, dan meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 114.

Kepala Wilayah Bank Indonesia (BI) Jabar Wiwiek Sisto Widayat mengungkapkan hasil survei itu mencerminkan gejala masyarakat tengah mengerem belanja atau konsumsi. Sebab, lanjutnya, dari hasil survei IKK, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), dan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) menggambarkan menguatnya optimisme masyarakat.

“Masyarakat meyakini kondisi perekonomian membaik, tergambarkan dari ekspektasi penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, hingga keyakinan konsumsi,” ungkapnya, Selasa (20/2).

Walau demikian, keyakinan masyarakat belum menyulut hasrat belanja. Karena itu, kata Wiwiek, kondisi penjualan eceran masih melemah.

Dia menyimpulkan keengganan masyarakat merogoh kocek untuk konsumsi lantaran faktor seperti kontestasi politik yang berlangsung pada tahun ini. Selain itu, singgung Wiwiek, terdapat tren masyarakat lebih menyukai menimbun dana.

“Jadi penjualan ritel melemah, bukan karena daya beli, karena saat bersamaan tabungan mereka meningkat,” katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler