Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pedagang Daging Ayam di Bandung akan Mogok Berjualan 3 Hari

Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Sejumlah pedagang daging ayam di Pasar Kosambi Bandung sepakat untuk tidak berjualan selama tiga hari menyusul adanya surat edaran dari Persatuan Pasar dan Warung Tradisional (PESAT) Jabar.

Surat edaran tersebut berisi tentang seruan agar para pedagang daging ayam se-Bandung Raya berhenti melakukan aktivitasnya berjualan terhitung dari Jum'at 19 Januari- Minggu 21 Januari 2018.

Aksi mogok ini terkait harga daging ayam di kota Bandung dan sejumlah daerah di Jawa Barat yang melambung tinggi hingga mencapai Rp 37.000-Rp 38.000/kilogram. Padahal, harga daging ayam ras dan non ras dipatok wajar Rp27.000-28.000/kilogram

Tingginya harga daging ayam itu pun dipastikan memberatkan para pedagang ayam, bahkan pasokan daging ayam pun telah berkurang.

"Kami sepakat untuk tidak berjualan karena ini aksi solidaritas sesama pedagang," kata salah satu pedagang di Pasar Kosambi, Erwin (40), Rabu (17/1).

Selain karena solidaritas, dia mengaku mengikuti keputusan PESAT lantaran pasokan ayam kepada para pedagang eceran juga akan berhenti. Sehingga tidak akan ada stok ayam yang akan diperjualbelikan.

"Saya juga bingung kalau tidak ikut, yasudah ikuti saja sesuai kesepakatan. Misalkan kalau gak mogok juga, barangnya dari mana? Kan produksinya gak ada, pemasoknya gak ada," kata dia.

Erwin mengatakan, harga daging ayam yang melambung tinggi tersebut membuat para pedagang resah. Selain karena terlalu tinggi, para konsumen pun mulai berkurang karena harga yang memberatkan.

"Harga segini tuh berat sebenarnya buat para pedagang. Penjualan jadi susah karena harganya terlalu tinggi. Demo ini kan untuk menekan harga, supaya tetap stabil. Ini naiknya tidak wajar," kata dia.

Rata-rata Erwin mengaku menjual ratusan daging ayam potong setiap harinya. Dia mendapat pasokan ayam dari sejumlah bandar di sejumlah daerah di Jawa Barat.

Senada dengan Erwin, salah satu pedagang di Pasar Cihapit, Elis (55) juga sepakat akan melakukan aksi mogok dengan catatan tidak ada pasokan dari bandar.

"Kalau masih ada pasokan dan distribusi saya akan berjualan meski dengan untung sedikit," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper