Bisnis.com, BANDUNG - Transformasi pendidikan di era digital semakin menuntut guru untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan menggandeng SMP Negeri 2 Kota Bandung.
Mengusung tema “Pendampingan Guru dalam Pemanfaatan AI dan Multimedia Interaktif berbasis H5P Edpuzzle dengan Pendekatan Deep Learning di Kota Bandung”. Kegiatan akan berlangsung mulai tanggal 10 Juni hingga 31 Desember 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2025 yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Program masuk ke dalam Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan nomor kontrak 8144/LL4/2025 dan 029/UNPAS.R/G.1/VI/2025 : 16 Juni 2025.
Ketua tim, Acep Roni Hamdani menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi upaya nyata untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan global.
“Guru tidak hanya dituntut menguasai materi, tetapi juga harus mampu memanfaatkan teknologi yang relevan dengan karakteristik generasi digital. Dengan AI dan multimedia interaktif, guru bisa menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik, adaptif, dan efektif,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Bisnis, Rabu (27/8/2025).
Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui lima tahap strategis, diantaranya;
- Sosialisasi, memperkenalkan konsep AI dan multimedia interaktif kepada guru.
- Pelatihan, membekali guru dengan keterampilan teknis menggunakan H5P dan Edpuzzle.
- Penerapan Teknologi, guru mulai mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran di kelas.
- Pendampingan, dosen FKIP Unpas memberikan bimbingan intensif agar implementasi berjalan optimal.
- Keberlanjutan, memastikan teknologi terus digunakan dan dikembangkan sebagai inovasi pembelajaran di sekolah.
Sementara itu, Taufiqulloh Dahlan selaku anggota Dosen FKIP Unpas menambahkan bahwa pendekatan deep learning yang digunakan akan memperkuat kualitas pembelajaran.
“Kami ingin siswa tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar memahami konsep melalui pembelajaran yang lebih mendalam, interaktif, dan kontekstual,” jelasnya.
Sedangkan Dheni Harmaen menyoroti pentingnya aspek visual dan kreatif dalam pembelajaran modern.
“H5P dan Edpuzzle bukan hanya alat bantu teknis, tapi juga media untuk menghadirkan pengalaman belajar yang estetis, menyenangkan, dan memotivasi siswa,” tuturnya.
Melalui program ini, FKIP Universitas Pasundan menunjukkan komitmen kuat untuk membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi di Kota Bandung. Lebih dari sekedar transfer ilmu, kegiatan ini menekankan kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam mempersiapkan guru serta siswa menghadapi tantangan pendidikan di abad ke-21.
Dengan dukungan pemerintah, sinergi universitas, dan antusiasme sekolah, diharapkan program ini tidak hanya berhenti pada tahap pendampingan, tetapi juga menjadi model yang bisa direplikasi di sekolah-sekolah lain.
“Kami sangat berterima kasih kepada FKIP Universitas Pasundan yang telah mendampingi guru-guru kami. Program ini selaras dengan kebutuhan sekolah dalam menghadapi era digital. Harapannya, keterampilan yang diperoleh guru dapat terus dikembangkan dan memberi dampak positif bagi siswa,” ungkap Widaningsih selaku Kepala SMP Negeri 2 Kota Bandung.