Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) serta Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) mengantisipasi kenaikan harga daging ayam yang beredar di pasaran.
Kepala Disdagin Kota Bandung Eric M. Attauriq menjelaskan, hal ini berdasarkan monitoring pada harga sektor ayam non ras atau ayam broiler yang sudah menyentuh angka Rp35.000 per kilogram.
Erick bersama jajarannya mengantisipasi kenaikan harga yang bergejolak hingga menimbulkan aksi mogok berdagang seperti yang terjadi di Cianjur, Tasikmalaya dan Garut.
"Harga ayam di wilayah Cianjur juga sudah mencapai angka Rp35.000. Di sana, gejolak harga itu diiringi dengan aksi mogok berjualan yang dilakukan oleh pedagang ayam. Hal serupa juga dikabarkan terjadi di Tasikmalaya dan Garut," kata Erick.
Meski demikian, pihaknya akan tetap menjaga agar gejolak harga tak begitu signifikan. Pihaknya akan terus memonitoring agar harga daging ayam tetap stabil. Begitu juga dengan harga beras.
“Kita monitor terus harga beras dan ayam ini. Mudah-mudahan gejolak ini tidak merembet hingga ke tataran psikologis,” kata Erick.