Bisnis.com, BANDUNG - Baru-baru ini ramai diberitakan terkait isu permintaan mahar oleh Ketum Partai Gerinda Prabowo Subianto sebagai syarat rekomendasi untuk maju pada kontestasi Pilkada.
Hal ini berdasarkan pernyataan La Nyalla Mattalitti yang dimintakan mahar Rp40 miliar oleh Prabowo agar mendapat rekomendasi maju di Pilkada Jatim.
Menyangkut hal ini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun angkat bicara. Pria yang kerap disapa Emil ini memang pernah diusung oleh Gerindra saat Pilwalkot 2013 lalu.
Akun Twitter resmi Gerindra sebelumnya lebih dulu melontarkan bantahan atas tudingan La Nyalla dan menautkan akun pribadi Emil, Ahok dan Jokowi.
"Twit admin @Gerindra ini benar. Saya bersaksi. waktu Pilwalkot BDG, Pak Prabowo dan Gerindra tidak meminta mahar sepeser pun untuk tiket pilkada. Hatur Nuhun," tulis Emil melalui akunnya @ridwankamil, Kamis (11/1) malam.
Emil juga mengatakan dirinya berpisah dengan Gerindra di Pilgub Jawa Barat karena tidak mampu memenuhi syarat menjadi kader partai. Sehingga kini dia melenggang maju dengan kendaraan lain (NasDem, PKB, PPP dan Hanura).
"Di Pilgub Jabar ini kami berpisah, karena syarat menjadi kader partai yang tidak bisa saya penuhi," lanjutnya.
Kisruh ini bermula saat La Nyalla mengungkap alasan di balik kegagalannya maju sebagai cagub Jatim. La Nyalla diminta Prabowo menyiapkan uang saksi untuk seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Jatim sebesar Rp40 miliar sebelum 20 Desember 2017.
Jika tidak memenuhinya, La Nyalla mengaku tidak bakal mendapat rekomendasi dari Gerindra.