Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandung Bentuk Tim Survei DAS Anak Citarum

Pengerukan Citarum
Pengerukan Citarum

Bisnis.com, BANDUNG - Dalam upaya mendukung optimalisasi revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum secara terpadu, Kota Bandung membentuk tim survei terpadu DAS Citarum yang akan bertugas menyediakan data lapangan, memetakan permasalahan, hingga menentukan solusi dan rencana aksi penanganan DAS Citarum.

Hal tersebut dilakukan karena selama ini penanganannya masih cenderung dilakukan secara parsial. Kehadiran tim survei diharapkan bisa menyajikan data akurat yang sama, sehingga solusi permasalahan Sungai Citarum dapat dilakukan secara terpadu dan terintegrasi.

Dandim 0618/BS Kolonel Inf. Arfin Dahlan usai memimpin Rapat Penyusunan Tim Survei DAS Anak Citarum yang ada di Kota Bandung menjelaskan, tim survei terdiri dari berbagai elemen di Kota Bandung mulai dari unsur TNI, sejumlah OPD terkait seperti DLHK, Bappelitbang, Dinas Kesehatan, Dinas PU, kecamatan dan unsur masyarakat lainnya.

“Tim akan bekerja bersama-sama mulai dari melihat langsung kondisi di lapangan, mengambil data, melihat akar permasalahan, menghimpun dan mengkaji data, sekaligus menentukan rencana aksi sebagai solusinya," katanya dalam keterangan resmi, Senin (8/1).

Seperti diketahui, pencemaran di Sungai Citarum sudah lama terjadi dan menjadi mengemuka ketika pada tahun 2013 satu organisasi dunia menyebutkan bahwa Sungai Citarum satu dari 10 sungai paling tercemar di dunia karena pencemaran limbah industri dan bahan kimia.

Saat itu, 500 ribu orang dipastikan terkena dampak langsung pencemaran sungai, dan lebih 5 juta orang terkena dampak tidak langsung akibat polutan kimia yang dibuang ke sungai.

Program Citarum Bestari yang didukung seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat sejak 2014 telah mampu menurunkan 50% sampah yang ada di sungai Citarum.

Namun, kualitas airnya masih tergolong tercemar berat sehingga diperlukan keterlibatan semua pihak untuk lebih peduli dan berperan aktif menyelamatkan sungai sepanjang 295 kilometer yang merupakan aset sekaligus investasi terbesar Jawa Barat itu.

Ditambahkan Arfin, peran Kodim dalam hal ini sebagai triger merangkul para stakeholder untuk dapat berkolaborasi dan berperan aktif. Sebagai tahap awal, tim survei akan mendapatkan pembekalan pada Senin (8/1) ini sebelum pendataan dan hal ini pun sudah dilaporkan kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Data-data yang diperlukan antara lain kandungan sediman sungai, tititk-titik sampah, limbah pabrik, daerah pemukiman yang membuang limbah ke sungai, titik hambatan sampah, pembuatan wc gendong, lokasi pembuatan septic tank komunal, TPA, TPS, dan lainnya.

“Semua data dikumpulkan untuk dikaji dan dicarikan solusi serta rencana aksi yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kondisi wilayah. Misalnya, di satu kecamatan sepanjang bantaran sungai banyak masyarakat yang membuang kotoran manusia, maka solusinya kita buatkan septic tank komunal," ujarnya.

"Begitu pula dengan wilayah yang bermasalah dengan sampah rumah tangganya, bagaimana TPSnya, sistem pengangkutan sampahnya, dan lain-lain,” tambahnya.

Dia berharap upaya baik ini mendapat dukungan dari semua pihak, serta seluruh elemen masyarakat secara terpadu. Bagaimana pun juga Sungai Citarum merupakan sumber air yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Jawa Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper