Bisnis.com, CIREBON—Tradisi unik mewarnai Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak di Kabupaten Cirebon Jawa Barat yang digelar Minggu 29 Oktober 2017. Pilwu serentak kali ini dilaksanakan di 101 desa dengan total 328 calon.
Tak hanya unik, tradisi yang diadakan di sejumlah desa yang menggelar Pilwu serentak bahkan beraroma mistik dan klenik seperti tradisi membakar kemenyan yang sangat identik dengan dunia mistik.
Tradisi yang telah dilakukan berpuluh-puluh tahun saat menjelang Pilwu contohnya dilakukan masyarakat Desa Cangkring Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, tradisi digelar di lokasi pemilihan.
Kursi berukuran besar disiapkan sesuai jumlah calon kuwu yang ikut pemilihan dan tepat di depan kursi tersebut dibakar kemenyan dengan tungku berukuran besar. Penjaga tungku membaca doa dan sholawat, kono agar calon yang terpilih benar-benar amanah dan sesuai keinginan masyarakat.
“Tradisi bakar kemenyan sebelum pemilihan kuwu telah dilakukan oleh leluhur kami,” kata Karna, salah satu warga Desa Cangkring Kecamatan Plered.
Hal serupa juga dilakukan sejumlah warga di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon yang juga menggelar Pilwu serentak.
Meski tak seheboh tradisi di Desa Cangkring, sejumlah warga juga melakukan pembakaran kemenyan di malam pemilihan kuwu. (k3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
