Bisnis.com, BANDUNG -- Arkeolog menemukan artefak bangsa Romawi di sebuah barak yang dulunya ditempati bangsa itu dengan penemuan sejumlah artefak yang diperkirakan berusia 2.000 tahun lalu.
Dilansir Daily Mail, arkeolog menggali lapisan tanah anaerobik hitam dan harum yang berisi delapan ruangan dengan kandang kuda dan barang-barang militer. Setelah digali, barak tersebut diketahui berasal dari 105 SM, dan terletak di bawah benteng Romawi abad ke-4.
Barang-barang itu di antaranya 2 pedang kavaleri Romawi yang sangat langka. Dua pedang ini ditemukan dengan keadaan tercecer di lantai barak. Bahkan, satu pedang ditemukan sangat utuh disertai sarungnya.
Ditemukan juga 2 buah pedang kayu yang jelas dibuat sebagai mainan untuk anak-anak kavaleri. Selain itu juga tombak kavaleri, kepala anak panah, dan baut ballista ditemukan bersamaan dengan jajaran artefak lainnya.
Dalam penemuan yang tidak terduga itu, arkeolog juga menemukan sisir, bakiak mandi, pena stylus, dadu tulang, penjepit rambut, dan juga bros. Temuan luar biasa ini dibawa ke laboratorium konservasi untuk memastikan bagaimana barang-barang tersebut ditinggalkan dan masih dalam keadaan utuh sampai saat ini.
"Mereka sangat terpelihara dengan baik. Ada banyak barang seperti sisir rambut, pot, sendok kayu, mangkuk, senjata, dan potongan baju besi. Kavaleri mereka yang berbaur,” kata Dr Andrew Birley, pemimpin tim arkeologi.
Situs ini akan diawetkan sesegera mungkin karena tempatnya yang berada di bawah lantai beton sekira 30 tahun setelah barak ditinggalkan. Awalnya, para arkeolog sedang mengangkat sepotong beton sambil menjelajahi dasar benteng baru abad ke-4 yang masih ada.
Setelah menggali sekira 3,5 meter, secara mengejutkan mereka menemukan dinding dan lantai kayu asli barak, pagar, oven, serta perapian. Barak merupakan bagian dari basis yang pernah menampung lebih dari 1.000 tentara dan mungkin lebih banyak lagi, termasuk budak.
"Saya telah menggali selama 24 tahun sebagai arkeolog dan banyak rekan saya lebih lama dari itu dan mereka tidak akan pernah berharap menemukan kavaleri Romawi dalam konteks apapun. Ini adalah hal yang sangat mahal," kata Birley.